Berdasarkan informasi yang didapatkan pada saat melakukan contact tracing, terungkap bahwa individu-individu yang terjangkit Covid-19 tidak bisa mengidentifikasi siapa kontak dekat yang punya potensi menularkan penyakit itu.
"Seringkali kita tak bisa mengidentifikasi siapa yang kontak dekat dengan dia (individu yang tertular) karena berasal dari kerumunan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (11/6/2020).
Dalam beberapa kejadian, menurut dia, kerumunan masyarakat di pasar dan tempat umum lain memberikan ruang bagi memungkinkannya proses penularan.
"Inilah mengapa menjaga jarak dan menghindari kerumunan itu menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan," kata Yuri.
"Harus kita yakini bahwa untuk aman dari penularan adalah dengan cara menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan. Itulah cara yang terbaik," ucap dia.
Sebelumnya, Yurianto mengatakan, penggunaan masker yang tidak tepat bisa mengakibatkan Covid-19 di tengah masyarakat.
Hal ini, menurut dia, terbukti dari data kejadian penularan Covid-19.
"Dari beberapa data yang kita dapatkan, penggunaan masker yang tidak benar juga berkontribusi terhadap penularan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis.
Yuri mencontohkan, ada individu memakai masker yang hanya menutupi mulut dan dagu, sementara bagian hidung dibiarkan terbuka.
Bahkan, ada individu yang hanya memakai masker tetapi menutupi dagu saja sehingga bagian mulut dan hidung terbuka.
Selain cara penggunaan, Yuri pun mengingatkan cara melepas, mencuci, dan menyimpan masker yang tidak benar bisa memicu penularan Covid-19.
"Ini adalah sejumlah hal yang harus kita perhatikan. Masker harus dipakai secara benar dan disiplin," ucap Yuri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/11/17545031/hasil-penelusuran-pemerintah-kerumunan-jadi-sumber-penularan-covid-19