Salin Artikel

Saat Jokowi Minta Daerah Masuki Fase New Normal dengan Hati-hati...

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa rencana pembukaan daerah menuju fase kenormalan baru atau new normal yang akan dilakukan pemerintah daerah harus dilakukan secara hati-hati.

Menurut Jokowi, data epidemiologi yang bisa dipertanggungjawabkan harus menjadi acuan bagi pemerintah daerah apakah daerah mereka sudah dapat dibuka atau belum.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan hal itu saat bertandang ke Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Menurut Jokowi, data tersebut harus menjadi acuan untuk meminimalisir kesalahan dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Pembukaan sebuah daerah menuju sebuah tatanan baru masyarakat produktif dan aman Covid-19 perlu saya ingatkan harus melalui tahapan-tahapan yang ketat, tahapan-tahapan yang hati-hati," kata Jokowi.

Berdasarkan data Gugus Tugas, saat ini sebanyak 44 persen dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia berada dalam zona hijau dan kuning.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengaku, sebelum suatu daerah dapat membuka aktivitas, pihaknya turut menghitung dampak ekonomi suatu wilayah.

Menurut dia, bila suatu wilayah ditetapkan sebagai zona merah Covid-19 dan dampak penyebaran penyakit ini terhadap sektor perekonomiannya rendah, maka sebaiknya wilayah tersebut ditutup sementara waktu.

"Sedangkan, apabila dampak (terhadap sektor) ekonominya tinggi, meskipun daerahnya merah, bisa dibuka untuk sektor-sektor yang esensial," kata Wiku saat memberikan paparan kepada Presiden.

Wiku menambahkan, faktor ekonomi ini menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan karena berdampak pada kesejahteraan warga. Pemerintah ingin warga tetap dapat produktif dan tak kehilangan mata pencaharian.

Namun di sisi lain, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar.

"Penerapan protokol kesehatan tetap kunci utamanya. Dan betul-betul setiap daerah karena karakteristiknya beda-beda memperhatikan resikonya. Dan pemulihan sektor ekonominya sesuai dengan kondisi yang ada di daerah," kata dia.

Dapat ditutup kembali

Hingga kini penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.

Pada 9 Juni, misalnya, penambahan kasus baru mencapai 1.043 orang. Sementara pada 10 Juni, penambahan kasus baru mencapai 1.241 orang, sehingga akumulasi kasus positif saat ini mencapai 34.316 orang.

Penambahan tersebut sekaligus menjadikannya sebagai rekor tertinggi sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret lalu.

Wilayah Jawa Timur menjadi provinsi dengan penambahan kasus tertinggi sebanyak 273 kasus. Disusul kemudian wilayah Sulawesi Selatan (189 kasus), DKI Jakarta (157 kasus), dan Jawa Tengah (139 kasus).

Adapun lima wilayah dengan akumulasi kasus tertinggi yaitu DKI Jakarta (8.503 kasus), Jawa Timur (6.806 kasus), Jawa Barat (2.506 kasus), Sulawesi Selatan (2.383 kasus), dan Jawa Tengah (1.813 kasus).

Sementara, wilayah dengan akumulasi kasus positif terendah terdapat di Aceh (22 kasus), Bengkulu (92 kasus), Sulawesi Barat (95 kasus), Nusa Tenggara Timur (105 kasus), dan Jambi (105 kasus).

Presiden mengatakan, meski nantinya daerah dapat menerapkan kenormalan baru, namun praktek di lapangan akan sangat dinamis.

Bahkan, ia memastikan, pemerintah tak akan segan untuk menutup kembali sejumlah sektor perekonomian yang telah dibuka pada fase new normal apabila ditemukan peningkatan kasus harian.

"Perlu saya ingatkan jika dalam perkembangan ditemukan kenaikan kasus baru, maka langsung akan kita lakukan pengetatan atau penutupan kembali," kata Presiden.

Evaluasi rutin, sebut Kepala Negara, harus terus dilakukan oleh pemerintah daerah berdasarkan fakta di lapangan.

Oleh sebab itu, Jokowi juga meminta agar kepala daerah tidak lengah dan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mengantisipasi terjadinya gelombang kedua penularan Covid-19.

"Saya kira kita semua harus optimis bahwa tantangan yang kita hadapi bisa kita kendalikan dengan baik, dengan harapan bisa diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya sehingga kita bisa beraktivitas kembali," kata dia.

Jokowi menambahkan, adaptasi kehidupan ke fase new normal yang kini tengah diupayakan oleh pemerintah bukan untuk menunjukkan bahwa pemerintah menyerah terhadap keadaan.

Namun, pemerintah ingin mengajak masyarakat untuk dapat hidup lebih produktif dengan memulai kebiasaan baru yang tetap aman.

"Adaptasi itu bukan berarti kita menyerah apalagi kalah, enggak," tutup Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/11/09434771/saat-jokowi-minta-daerah-masuki-fase-new-normal-dengan-hati-hati

Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke