JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDI-P) Hasto Kristiyanto mengingatkan, keadilan sosial harus diwujudkan dengan semangat gotong royong.
Artinya, dalam masyarakat, kelompok yang kuat harus membantu yang lemah untuk meraih keadilan.
"Dalam perspektif keadilan sosial tersebut perlu juga mewujudkan tatanan masyarakat yang adil itu juga dilakukan dengan semangat gotong royong," kata Hasto dalam diskusi online Peringatan Bulan Bung Karno bertajuk Pancasila dan Keadilan Sosial, Selasa (9/6/2020).
"Semangat gotong royong yang kuat membantu yang lemah, bukan yang kuat menindas yang lemah. Bukan seperti itu spiritnya," ujarnya.
Hasto mengatakan, keadilan sosial juga harus dimulai dari pikiran manusia sehingga penerapannya sesuai dengan Pancasila.
Ia menambahkan, keadilan sosial juga harus diterapkan dengan semangat dalam semua sila.
Misalnya, dari sisi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ataupun Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Misalnya dengan sila kemanusiaan, maka keadilan sosial dalam perspektif kemanusiaan berarti membebaskan dari berbagai belenggu penjajahan," ungkapnya.
Selama bulan Juni, PDI Perjuangan menggelar peringatan Bulan Bung Karno. Pergelaran tersebut merupakan upaya untuk terus merayakan dan melanjutkan gagasan serta pemikiran Soekarno, sang proklamator sekaligus presiden pertama RI.
Peringatan Bulan Bung Karno telah dilaksanakan sejak 2010.
"Juni menjadi bulan Bung Karno karena pada kelahiran Pancasila pada 1 Juni, 6 Juni 1901 Bung Karno lahir, dan pada 21 Juni 1970 Bung Karno wafat," ujar Hasto dalam konferensi pers, Rabu (27/5/2020).
Hasto mengatakan, semua kegiatan Bulan Bung Karno ini akan dilaksanakan secara daring atau online karena situasi pandemi Covid-19.
Namun, acara ziarah di Blitar dan doa bersama seperti tahun-tahun sebelumnya tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Hasto memastikan akan ada pembatasan peserta dalam acara yang digelar tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/09/13100941/sekjen-pdi-p-yang-kuat-membantu-yang-lemah-bukan-menindas