BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sinar Mas
Salin Artikel

“Energi Terbarukan Itu Kini Menyinari Kami…”

KOMPAS.com – Raut kegembiraan terpancar dari wajah Tini, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Bagaimana tidak, ia akhirnya merasakan terangnya malam karena adanya lampu yang menerangi rumahnya. Dulu, sangat sulit beraktivitas kala matahari mulai tenggelam.

“Kondisi gelap, susah kalau mau beraktivitas di waktu malam,” ujarnya mengenang masa lalu.

Desa Tumbang Kajuei bukanlah satu-satunya desa di Indonesia yang belum merasakan listrik. Ambil contoh lainnya sebuah desa di Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya Desa Birang yang terletak di Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau.

Setiap hari, warga Desa Birang selalu mengandalkan genset untuk mendapatkan aliran listrik. Lebih kurang sudah lima tahun mereka menggunakan genset yang sama. Alhasil, genset tersebut pun semakin menua.

Ketua Komunitas Adat Terpencil (KAT) Birang, Alex, menjadi saksinya. Ia mengatakan, genset yang digunakan warga desa selalu macet dan semakin rusak.

Mendapatkan solar juga agak sulit. Kalaupun ada, solarnya sering hilang dicuri oleh orang yang tak bertanggung jawab.

“Kalau sudah seperti ini, harus menunggu mekanik. Saya pusing memikirkan anak-anak karena tidak bisa belajar pada malam hari,” jelas Alex.

Senasib dengan Tini dan Alex, Amrin, warga Desa Manis Mato, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, juga mengalami hal yang sama. Pria yang berprofesi sebagai guru mengaji ini mengatakan wilayahnya belum tersentuh aliran listrik.

“Jadi, pada saat kami mengajar mengaji, sering kali terkendala masalah penerangan,” jelasnya.

Rasio elektrifikasi nasional

Melansir data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hingga Juli 2019, rasio elektrifikasi nasional Indonesia telah mencapai 98,81 persen.

Persentase tersebut terdiri dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 94,97 persen, non-PLN 3,47 persen, dan sisanya sebesar 0,37 persen memanfaatkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Meskipun begitu, infrastruktur kelistrikan PLN belum menjangkau penjuru Nusantara guna menggenapi 100 persen rasio elektrifikasi di Indonesia.

Masyarakat yang belum menikmati listrik pun harus segera dibantu agar kualitas hidup mereka semakin baik, sesuai dengan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Untuk mendukung upaya tersebut, Sinar Mas bergerak membantu masyarakat di daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal (3T) yang belum merasakan manfaat listrik dengan mengadakan Program Bantuan Lampu Rumah Tenaga Surya (LRTS) di beberapa provinsi sejak Oktober 2019.

Perlu diketahui, pemanfaatan listrik tenaga surya juga menjadi salah satu upaya memerangi perubahan iklim. Hal ini juga menjadi landasan kegiatan bantuan dari Sinar Mas.

Posisi geografis Indonesia di ekuator menjadikan radiasi sinar mentari melimpah. Artinya, sinar matahari sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi .

Selain itu, penggunaan solar panel untuk menghasilkan listrik juga bebas dari polusi, limbah, dan emisi udara. Bisa dibilang, ini merupakan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan dan sesuai dengan prinsip go green.

Dalam proyek Listrik Rumah Tenaga Surya (LRTS) ini, ada 1.248 kepala keluarga (KK) di 29 desa di seluruh Indonesia yang akan mendapat bantuan listrik menggunakan solar panel.

Sebelum proyek LRTS ini dijalankan, Sinar Mas, melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang energi PT Berau Coal, sebenarnya telah melakukan program corporate social responsibility (CSR) serupa sejak 2017.

Desa Birang di Kabupaten Berau pun jadi salah satu desa yang mendapatkan bantuan fasilitas Off-Grid Rural Electrification dan 100 lampu penerangan jalan bertenaga surya.

Malam jadi terang

Kini, Tini menyambut baik dengan adanya bantuan LRTS dan telah merasakan nikmatnya penerangan pada malam hari.

“Sekarang setelah ada lampu, kondisi di sini sangat nyaman, bisa beraktivitas dengan normal pada malam hari, bisa berjualan. Nih, sekarang saya coba nyalakan. Lampunya langsung menyala,” ucapnya diselingi senyum.

Sependapat dengan Tini, Amrin dari Desa Manis Mato pun mensyukuri bantuan yang telah diberikan di desanya.

“Alhamdulillah, setelah adanya bantuan penerangan ini, yakni dari Sinar Mas, kegiatan belajar mengaji bagi murid-murid kami tak lagi menemui kendala penerangan,” terang Amrin.

Inisiatif ramah lingkungan semacam ini dapat membantu meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. Dengan demikian, langkah ini bisa pula memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat Indonesia di pelosok negeri.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/08/08060031/energi-terbarukan-itu-kini-menyinari-kami

Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke