Hal tersebut diungkapkan Menteri Sosial Juliari P Batubara dalam rapat koordinasi (rakor) Program Keluarga Harapan (PKH) melalui video conference, Rabu (3/6/2020).
"Tentunya dengan pandemi Covid-19 ini, angka kemsikinan kita pasti naik. Beberapa angka yang kita lihat antara lain naiknya sampai kurang lebih 4 persen," ujar Juliari, Rabu (3/6/2020).
Sebelum terjadi pandemi, angka kemiskinan di Indonesia tercatat menembus angka 9,22 persen.
Dengan penambahan tersebut otomatis total angka kemiskinan di Indonesia mencapai 13,22 persen.
"Artinya dari 9,22 tambah 4 menjadi 13 persen. Ini kenaikan yang luar biasa," kata Mensos.
Di sisi lain, Juliari memprediksi kenaikan angka kemiskinan tersebut juga akan berdampak pada peningkatan target penyaluran bagi keluarga penerima manfaat PKH pada 2021.
Dia menyatakan, jika terjadi peningkatan target tersebut, Kemensos siap mengemban tugas tersebut.
"Apabila ini terjadi, kita harus siap menjalankan tugas tersebut, tentunya dengan sepenuh hati," ungkap dia.
Juliari menyatakan pemerintah tidak hanya akan menaikan target jumlah keluarga penerima manfaat PKH akibat naiknya angka kemiskinan di Indonesia.
Melainkan juga akan memastikan bahwa mereka tetap menerima kualitas pelayanan dari keluarga penerima manfaat sebelumnya.
"Tentunya tidak hanya sekadar menaikan jumlahnya, tapi kita akan pastikan juga mereka mendapatkan pelayanan yang sama juga kualitasnya dengan para penerima manfaat yang sebelumnya," jelas Mensos.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia pada September 2019 sebesar 9,22 persen.
Namun demikian, angka kemiskinan merangkak naik seiring mulai mewabahnya virus corona di Indonesia pada awal Maret 2020.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/03/16293741/mensos-juliari-angka-kemiskinan-naik-jadi-1322-persen-akibat-pandemi