Pengembangan kedua test kit tersebut dilakukan bersama konsorsium kesehatan yang telah dibentuk sebelumnya.
"Tentunya kelebihan baik PCR test kit yang dibuat di Indonesia adalah karena semua pengembangannya menggunakan virus yang local transmition," kata Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Menurut dia, alat rapid test dan PCR test yang selama ini digunakan untuk mendeteksi seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak merupakan produk impor.
Sehingga, basis data yang digunakan untuk mendeteksi penularan itu masih menggunakan data virus yang berasal dari negara asal alat tes tersebut.
Untuk alat rapid test, Bambang menambahkan, saat ini sedang dalam tahap produksi.
Pada 8 Mei mendatang, diharapkan rapid test yang dikembangkan oleh konsorsium Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, dan PT Dharma itu produksinya sudah mencapai 10.000 unit.
"Seperti rapid test lainnya, tentu ada tingkat akurasi yang berada di bawah yang bersifat PCR test kit," kata dia.
Sementara itu, Litbangkes Kemenkes dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute, selain alat rapid test juga mengembangkan alat PCR test yang berbasis virus lokal.
"Salah satu pengembangannya kira-kira akhir Juni 2020, kita sudah memproduksi bio sensor yang menggunakan microchip, lalu akan dihasilkan tiga bulan dari sekarang," kata dia.
"Tapi paling tidak, reagennya kita bisa mengurangi kebutuhan impor khusus reagen yang akan digunakan untuk rapid test tersebut," imbuh Bambang.
Pengembangan alat PCR test juga dilakukan oleh konsorsium BPPT dan PT Biofarma yang sejauh ini telah menghasilkan sepuluh unit untuk proses validasi dan registrasi.
Untuk pengembangan ini, imbuh dia, ditargetkan pada akhir Mei 2020 sudah dapat memproduksi 50.000 unit.
"Test kit ini sangat diperlukan karena pemerintah perlu tes masif dan untuk mewujudkannya butuh PCR maupun rapid test kit dalam jumlah yang masif," kata Bambang Brodjonegoro.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/04/09440961/kemenristek-kembangkan-alat-rapid-test-dan-pcr-berbasis-virus-lokal