Lantas, bagaimana umat Muslim melakukan itikaf di tengah wabah virus corona (Covid-19) saat ini?
Cendikiawan Muslim Muhammad Quraish Shihab mengatakan, substansi dari itikaf adalah proses perenungan terhadap semua yang telah dilakukan selama ini, bukan soal di mana melakukan itikaf.
"Itikaf harus di masjid. Tapi, dampak buruk kehadiran di masjid (saat ini) bisa berbahaya. Karena itu kita bisa ambil substansinya," ujar Quraish dalam konferensi pers di BNPB, Jumat (24/4/2020).
"Orang itikaf itu merenung, introspkesi. Itu bisa dilakukan di masjid dan rumah," lanjut dia.
Quraish Shihab menjelaskan, tujuan itikaf dilakukan di masjid adalah agar tidak terganggu dari orang lain saat proses perenungan atau introspeksi diri.
Saat ini, orang sedang dianjurkan untuk tidak berkerumun agar mencegah penularan Covid-19. Salah satunya di tempat ibadah.
Oleh sebab itu, umat Muslim dapat mengambil substansi itikaf yang sebenarnya, yakni tentang perenungan diri, bukan tentang di mana itikaf dilakukan.
Dengan demikian, pertobatan sebagai tujuan dari itikaf tetap dapat diwujudkan.
"Substansinya bisa tidak dilakukan di masjid. Jadi enggak ada alasan untuk bersikeras harus ke masjid," ujar Quraish Shihab.
Masyarakat tidak perlu memaksakan diri untuk pergi ke masjid dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
Diketahui, kasus positif virus corona di Indonesia per Kamis (23/4/2020) kemarin mencapai 7.775.
Dari jumlah itu, 647 pasien meninggal dunia dan 960 lainnya dinyatakan sembuh. Sementara, jumlah pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 6.168 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/24/14500531/quraish-shihab-itikaf-selama-ramadhan-bisa-dilakukan-di-rumah