Meski begitu, kata dia, bukan berarti tidak ada lagi kegiatan keagamaan di masjid.
"Tetaplah masjid itu membantu umat, warga di sekitarnya, untuk membangunkan sahur, bahkan juga untuk adzan," kata Nasaruddin dalam konferensi persnya di Graha BNPB Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Nasaruddin mengatakan, walaupun ada adzan, masyarakat diminta untuk tetap menjalankan ibadah shalat dari rumah.
Kegiatan selanjutnya, lanjut dia, menerima pembayaran zakat fitrah dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.
"Sosial distancingnya penjarakannya itu harus diatur sedemikian rupa, dan pastikan setiap kali kita ke pabrik seperti biasanya, kita menggunakan masker," ungkapnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat Islam beribadah di rumah masing-masing selama bulan Ramadhan 1441 H mendatang.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh mengatakan, umat Islam mesti mengubah kebiasaan pada bulan Ramadhan tahun ini mengingat ada pandemi Covid-19 yang sedang terjadi.
"Mari kita bersama-sama membangun kebiasaan baru dalam pelaksanaan ibadah, menyesuaikan dengan kondisi pandemik yang kita alami dewasa ini. Kita jadikan rumah sebagai pusat kegiatan ibadah," kata Asrorun dalam konferensi pers, Sabtu (18/4/2020).
Asrorun melanjutkan, kegiatan shalat tarawih dan buka puasa bersama yang biasanya digelar di masjid dan mushala kini dilaksanakan di rumah masing-masing.
"Tidak ada hal yang dikurangi dalam pelaknsaaan ibadah sesenti pun di dalam menggeser posisi dari masjid ke rumah," ujar Asrorun.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/23/18473681/ada-pandemi-covid-19-pengurus-masjid-diimbau-tetap-bangunkan-sahur-dan