Zaenur mengatakan, hal itu perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan seperti yang sedang terjadi pada staf khusus presiden saat ini.
"Seharusnya setiap pejabat yang menduduki jabatan baru itu harus mendapat orientasi mengenai briokrasi pemerintahan, etika, dan sebagainya," kata Zaenur kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).
Zaenur menuturkan, konflik kepentingan wajib dihindari oleh setiap pejabat karena konflik kepentingan dapat menjurus pada tindak pidana korupsi jika diikuti tindakan-tindakan melawan hukum.
Zaenur menduga hal itu tidak diberikan kepada para staf khusus presiden sehingga dua staf khusus, Belva Devara dan Andi Taufan, melakukan konflik kepentingan.
"Ini merupakan suatu pelanggaran etika publik, suatu pelanggaran etika bisnis, dan ini sudah jelas-jelas menjurus pada tindak pidana korupsi," ujar Zaenur.
Sebelumnya, stafsus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra dan Belva Devara dinilai melakukan konflik kepentingan.
Andi Taufan dinilai melakukan konflik kepentingan saat menyurati camat se-Indonesia terkait permohonan agar para camat mendukung edukasi dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk melawan wabah Covid-19 yang dilakukan oleh perusahaan pribadinya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).
Sedangkan, Belva dinilai melakukan konflik kepentingan setelah perusahaan miliknya, Ruangguru, menjadi salah satu mitra dalam program kartu prakerja.
Di samping itu, empat dari tujuh stafsus milenial Jokowi tercatat memiliki jabatan di perusahaan pribadi mereka.
Mereka adalah pendiri PT Amartha Mikro Fintek, Andi Taufan Garuda Putra; CEO sekaligus co-founder Ruangguru.com, Adamas Belva Syah Devara; pendiri Creativepreneur Event Creator dan Chief Business Oficer Kreavi, Putri Indahsari Tanjung; dan pendiri Thisable Enterprise, Angkie Yudistia.
Sementara, tiga stafsus milenial lainnya tercatat bergerak di bidang sosial yaitu Ayu Kartika Dewi, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, dan Aminuddin Ma'ruf.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/20/12331351/berkaca-dari-kasus-stafsus-milenial-pukat-ugm-sebut-setiap-pejabat-harus