Sebab, anak-anak meniru apa yang dilakukan orang dewasa dalam hal ini orangtua di rumah.
"Saya ingatkan orangtua di rumah untuk jadi role model untuk anak-anak, karena anak-anak mencontoh meniru orang dewasa lakukan," kata Kiki dalam konferensi pers di Graha BNPB, Sabtu (11/4/2020).
Kiki mengatakan, kegiatan pencegahan penularan Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, pasti akan ditiru oleh anak-anak.
"Yang kita lakukan anak akan melihat itu atau ketika berpergian, pakai hand sanitizer, anak-anak akan melihat itu, atau terpaksa keluar rumah anak-anak akan mengikuti itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Kiki mendorong, setiap orangtua bersikap ramah dan menjaga soliditas terhadap anak-anak di tengah masa sulit pandemi Covid-19 ini, sehingga anak-anak memahami informasi pencegahan virus corona dengan baik.
"Dan yang lain, be kind, jaga solidaritas di masa sulit ini, pasti bisa kita hadapi kalau ini dilakukan secara bersama-sama dan anak-anak mulai berubah dengan mengetahui informasi pencegahan Covid-19," pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan survei jejak yang dilakukan UNICEF pada Maret 2020, hampir 60 persen anak-anak menyatakan penerapan physical distancing di Indonesia belum dilakukan dengan baik.
Survei tersebut menggunakan platform yang dikelola UNICEF yaitu Youreport yang berisi 100.000 anak-anak dan remaja Indonesia berusia 16-18 tahun.
"Surveinya untuk melihat apakah yang kita lakukan selama ini punya dampak untuk anak-anak, dari segi pengetahuan tentang pencegahan, pengetahuan tentang gejala dan pengetahuan tentang gejala cuci tangan," kata Kiki dalam konferensi pers di Graha BNPB, Sabtu (11/4/2020).
"Dan apakah orang-orang di sekitar mereka sudah menjaga jarak satu meter? Sayangnya, menurut pengamatan mereka 60 persen menjawab belum, maka jaga jarak pesannya harus diperkuat," sambungnya.
Kiki mengatakan, dalam survei jejak pendapat, menunjukkan sebanyak 40 persen anak-anak masih keluar rumah untuk kepentingan lain yang tidak darurat.
Oleh karenanya, menurut dia, pesan larangan berpergian dan larangan berkumpul harus diperkuat.
"Kita juga bertanya apakah dalam tujuh hari terakhir, anak-anak ini keluar rumah untuk kepentingan lain selain membeli makanan, atau berobat, dan 40 persen menjawab iya, larangan berkumpul, larangan untuk tidak bepergian atau di rumah saja, pesan itu perlu diperkuat," ujarnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/11/16070961/orangtua-diminta-beri-contoh-ke-anak-terkait-aktivitas-pencegahan-covid-19
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan