Salin Artikel

Penjelasan Menag soal Pelatihan Petugas Haji di Surabaya yang Jadi Klaster Penularan Covid-19

Fachrul mengatakan pelaksanaan kegiatan pelatihan petugas haji itu dilakukan pada 9-18 Maret 2020, sebelum ada imbauan mengenai pembatasan sosial dari pemerintah.

"Kegiatan pelatihan tugas haji tersebut dilaksanakan ketika kebijakan social distancing belum ditetapkan secara masif," ujar Fachrul dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Rabu (8/4/2020).

Ia mencontohkan surat edaran Gubernur Jatim soal pembatasan sosial yang dikeluarkan pada 16 Maret dan maklumat Kapolri terkait penanganan virus corona pada 19 Maret.

Demikian pula dengan Surat Edaran Menag Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Kemenag dikeluarkan pada 16 Maret.

"Surat edaran Menag Nomor 2 Tahun 2020 baru dikeluarkan 16 Maret 2020. Dan pada saat itu kegiatan di asrama haji telah berjalan dan hampir selesai," jelas Fachrul.

Fachrul menyatakan kegiatan itu diikuti 411 peserta. Sebanyak 166 orang merupakan ketua kloter dan pembimbing ibadah haji dari unsur Kemenag.

Sementara 245 orang merupakan tenaga kesehatan dari unsur Kementerian Kesehatan.

"Mereka berasal dari Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara Timur," kata dia.

Berdasarkan penelusuran, 19 peserta dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Menurut Fachrul, penularan Covid-19 berasal dari dua narasumber yang mengisi acara pelatihan itu.

"Pola penularan di klaster tersebut dilaporkan bermula dari dua narasumber yang mengisi acara di pelatihan tersebut, kemudian menjalar ke peserta yang berada di kelompok kelas sepuluh," ucapnya.

"Gugus pencegahan Covid-19 pada Kanwil Kemenag Jatim telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan mitra terkait lain memberikan layanan sesuai protokol kesehatan," imbuh Fachrul.

Ia menegaskan saat ini tidak ada lagi kegiatan pelatihan petugas haji secara langsung.

Seluruh kegiatan persiapan ibadah haji tetap berlanjut dengan sejumlah penyesuaian.

"Tidak ada lagi kegiatan pelatihan petugas haji dalam bentuk pengumpulan orang di lingkungan Kemenag. Semua kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan yang mengacu pada social distancing dan online," kata Fachrul.

Diberitakan, hingga Sabtu (4/4/2020), ada 19 peserta pelatihan di Asrama Haji Sukolilo yang dinyatakan positif Covid-19.

Ketua Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan dari 21 klaster penyebaran virus corona di Jatim, pelatihan petugas haji adalah yang terbesar.

"Klaster pertama yang diketahui di Kota Malang, pasien mulai sakit pada 16 Februari lalu," kata Kohar di Surabaya, Minggu (5/3/2020).

Satu pasien meninggal di Kediri, sedangkan satu pasien lain di Kota Blitar dinyatakan sembuh. Sementara di Lamongan, dari 10 pasien positif, delapan orang adalah berasal dari klaster pelatihan haji di Surabaya.

"Dari 8 orang tersebut, hasil tracing kami 6 orang adalah dari kelompok petugas kesehatan haji Indonesia dan 2 orang dari kelompok tim pembina haji Indonesia," kata Kohar.

Sementara, dua pasien lainnya satu orang adalah pasien yang sebelumnya sudah memiliki penyakit penyerta dan satu lagi adalah teman dari peserta pelatihan petugas kesehatan haji di Asrama Haji Surabaya.

Pelatihan petugas haji tersebut digelar selama 9 hari di beberapa kelas oleh sejumlah pengajar.

Dari salah satu kelas, ada dua pengajar yang sakit dan ternyata mereka positif Covid-19.

Untuk itu pihaknya melakukan tracing terhadap peserta lainnya. Kohar mengatakan ada peserta yang melakukan isolasi mandiri setelah mengetahui pengajar di pelatihan tersebut positif Covid-19.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/08/21131401/penjelasan-menag-soal-pelatihan-petugas-haji-di-surabaya-yang-jadi-klaster

Terkini Lainnya

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke