Sebab, kata dia, masker hanya untuk tenaga medis, orang sakit, orang yang sedang menjaga orang sakit atau orang dalam kerumunan.
"Oleh sebab itu saya minta kepada masyarakat jangan panic buying. Karena masker ini diperlukan terutama untuk tenaga kesehatan dan orang-orang yang sakit," kata Erlina saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).
"Jadi kalau orang sehat yang menborongnya, memakainya maka ketersediaan masker ini tidak ada lagi untuk tenaga kesehatan maupun orang yang sakit," sambungnya.
Menurut Erlina, berbahaya jika tenaga kesehatan dan orang sakit tidak bisa mendapatkan masker.
Ia mengatakan, bisa saja penularan akan terus terjadi jika orang sakit tidak menggunakan masker.
"Dan ini berbahaya kalau orang sakit tidak ada akses terhadap masker, maka bisa jadi orang sakit ini akan terus menjadi sumber penularan untuk kita semua," ungkap Erlina.
Sebelumnya, masyarakat Indonesia, sempat berbondong-bondong memborong masker untuk digunakan sebagai upaya pencegahan virus corona atau Covid-19.
Tidak hanya makser, masyarakat juga sempat memborong bahan pokok karena takut ada kelangkaan di tengah penyebaran pandemi Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/01/16010101/masyarakat-kembali-diingatkan-tak-panic-buying-beli-masker