Ia mengatakan, BUMN memiliki pabrik untuk memproduksi masker. Namun belum mencukupi untuk kebutuhan saat ini.
"BUMN memastikan juga menjaga masker karena kita punya pabrik sendiri, tapi tidak cukup," ujar Erick saat konferensi pers usai meninjau Wisma Atlet Kemayoran sebagai rumah sakit darurat Covid-19, di Jakarta, Minggu (22/3/2020).
"Karena itu kami minta dukungan juga kepada para pihak swasta yang memang memproduksi masker juga," lanjut dia.
Hal senada juga berlaku untuk penyedian alat pelindung diri (APD). Erick mengatakan BUMN secara khusus mengadakannya melalui pihak swasta.
"APD kami juga melakukan pengadaan karena ini sangat penting sekarang," ujar Erick Thohir.
"BUMN bukan memiliki, tapi berusaha mengadakan semaksimal mungkin dan tentu yang terpenting kami BUMN juga dengan jaringannya baik logistik dan rumah sakit kami siap terlibat dan mendukung," lanjut dia.
Erick Thohir mengatakan, BUMN melalui rumah sakit yang dimiliki juga menyumbangkan dokter-dokternya untuk bekerja di rumah sakit darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Dokter-dokter di rumah sakit tersebut merupakan gabungan dokter dari berbagai instansi, antara lain Kementerian Kesehatan, TNI-Polri dan BUMN.
"Semoga upaya kita semua ini diridhai Yang Maha Kuasa dan dapat menekan lajunya pandemi Covid-19 di Indonesia. Insya Allah selalu ada jalan," lanjut Erick Thohir.
Diberitakan, pemerintah mengumumkan, total pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19 hingga Minggu (22/3/2020), sebanyak 514 orang.
"Sampai hari ini, pukul 12.00 WIB, ada penambahan 64 orang. Sehingga total 514 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu sore.
Dari jumlah itu, terdapat penambahan pasien sembuh, yakni dua orang.
Dengan demikian, total pasien sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, yakni sebanyak 29 orang.
Penambahan juga terjadi pada pasien meninggal dunia, yakni satu orang.
"Jadi, total pasien meninggal dunia sebanyak 48 orang," ujar Yuri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/22/18461121/kementerian-bumn-gandeng-swasta-demi-ketersediaan-stok-masker