Ia menyampaikan hal itu saat menanggapi sudah diizinkannya kru dan penumpang kapal Viking Sun berlabuh di Bali.
"Berarti keputusan gubernur sudah dibuat. Tidak perlu saya masalahkan. Sudah dibuat keputusannya dan tentunya keputusan gubernur itu dibuat berdasarkan pertimbangan yang diberikan oleh dinas kesehatan. Kalau boleh turun berarti kan enggak ada yang ditangani," ujar Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Saat ditanya mengenai dua penumpang yang sempat dilaporkan sakit, ia mengatakan jika seluruh kru dan penumpang kapal diizinkan turun maka dua penumpang yang sakit itu tidak mengidap covid-19.
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan virus corona tipe 2.
"Berarti dua yang sakit tidak terkait covid-19," lanjut dia.
Bali telah mengizinkan penumpang Kapal Pesiar Viking Sun untuk turun di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada hari Minggu ini.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pelabuhan Benoa Agustinus Maun mengatakan, para penumpang diizinkan turun setelah dipastikan tak ada yang sakit atau mengalami gejala-gejala mirip covid-19.
Maun mengatakan, kapal tersebut berisi 738 penumpang yang terdiri dari warga berbagai negara asing dan 452 kru kapal.
Setelah turun di Bali, sebanyak 375 penumpang kapal memilih pulang ke negaranya melalui Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Sisanya akan berlibur di Bali hingga Senin besok.
Kemudian, kapal akan menuju Sri Lanka, pada Senin sekitar pukul 18.00 WITA.
"Penumpang ini akan menginap di kapal dan untuk diketahui dari 738 ada 375 yang akan turun dan kembali ke negaranya melalui Bandara Ngurah Rai," kata Maun di Pelabuhan Benoa, Minggu.
Maun mengatakan, para penumpang ini tak ada yang menginap di hotel-hotel di Bali.
Setelah ke tempat wisata, mereka akan kembali ke kapal.
"Yang jelas ada yang ke Bandara untuk pulang. Ada beberapa yang lain beraktivitas wisata di Bali," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/08/15574231/penumpang-kapal-viking-sun-sudah-diturunkan-pemerintah-klaim-sudah-sesui