Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan dua warga Depok yang positif terjangkit virus corona, Senin (2/3/2020). Namun, hoaks terus saja beredar.
Terdapat lima hoaks yang dideteksi Kementerian Kominfo sejak Senin (2/3/2020) hingga Selasa (3/3/2020) hari ini.
Dari keseluruhan hoaks tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu mengatakan, pihaknya sudah menurunkan hoaks di media sosial.
"Konten hoaks dan disinformasi yang termuat di medsos seperti Twitter dan Facebook, IG (Instagram), YouTube sudah kami takedown atau turunkan," kata Ferdinandus kepada Kompas.com, Selasa.
Sementara itu, ia menuturkan bahwa Kominfo tidak dapat menurunkan konten di ranah komunikasi yang lebih privat seperti WhatsApp.
Ferdinandus meminta masyarakat agar tidak menyebarkan konten-konten hoaks di aplikasi pesan singkat tersebut.
"Konten hoaks yang sudah terlanjur diterima di WA, kami minta untuk tidak diteruskan kepada orang lain, berhenti di kita. Kominfo tidak bisa masuk ke komunikasi privat," tuturnya.
Salah satu contoh hoaks yang beredar adalah informasi adanya pasien positif virus corona di Makassar, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan laporan Kominfo yang diterima Kompas.com, isu itu telah dibantah oleh Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan melalui Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari.
Contoh hoaks lainnya adalah pernyataan Kementerian Kesehatan Rusia bahwa virus corona dibuat manusia.
Dikutip dari factcheck.afp.com, seperti tertuang dalam laporan Kominfo, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko membantah telah mengeluarkan pernyataan tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/15330451/selama-23-januari-3-maret-2020-kominfo-deteksi-147-hoaks-soal-virus-corona