Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pihaknya mengeluarkan dua opsi untuk dapat mengevakuasi para WNI tersebut.
"Pemerintah punya komitmen kuat untuk mengevakuasi mereka sesegera mungkin. Ada beberapa pilihan opsi dan opsinya masih akan kami konsultasikan kepada Presiden, nanti akan menunggu keputusan Presiden," ujar Muhadjir usai rapat di Kantor Kementerian PMK, Kamis (20/2/2020).
Opsi yang telah disimpulkan bersama adalah penjemputan dengan menggunakan Kapal Rumah Sakit dr. Suharso milik TNI AU atau penjemputan melalui udara.
Namun, opsi-opsi tersebut belum dapat didetailkan karena pihaknya harus menunggu persetujuan. maupun petunjuk dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sudah kami hitung beberapa kemungkinan, kelemahan, dan keuntungannya baik melakui darat maupun udara. Tapi secara detail belum bisa disampaikan karena itu harus dengan petunjuk Presiden," kata dia.
Dalam rapat pengambilan opsi evakuasi itu turut hadir Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Diketahui, terdapat 78 WNI yang menjadi ABK di dalam kapal pesiar Diamond Princess yang berlayar di Yokohama, Jepang.
Para penumpang di kapal tersebut yang berjumlah 3.711 termasuk 1.045 kru kapal terpaksa dikarantina di Yokohama, Jepang, pada Senin (3/2/2020).
Karantina dilakukan setelah 10 orang di dalam kapal terdiagnosis positif terinfeksi virus corona.
Perusahaan kapal Carnival menyebutkan, 10 orang tersebut terdiri dari 2 warga negara Australia, 3 dari Jepang, 3 lainnya dari Hong Kong, 1 orang Amerika Serikat, dan 1 orang merupakan kru kapal asal Filipina.
Sebelum tiba di Yokohama, kapal ini sudah berhenti di sejumlah negara, seperti Vietnam, Taiwan, serta Pelabuhan Kagoshima di Pulau Kyushu dan Pelabuhan Naha di Okinawa, Jepang.
Adapun dari jumlah 78 ABK WNI, telah terkonfirmasi 4 orang di antaranya positif terpapar virus corona.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/20/12555341/dua-opsi-pemerintah-evakuasi-74-wni-abk-diamond-princess-di-yokohama