Hal itu disampaikan peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyusul pencopotan Dirjen Imigrasi Kemenkumham Ronny Sompie imbas kasus Harun Masiku, eks caleg PDI-P yang keberadaannya sempat tak terdeteksi Ditjen Imigrasi.
"Lebih baik Yasonna Laoly juga dicopot oleh Presiden Jokowi. Sebab, bagaimana pun dia merupakan otoritas tertinggi Kementerian Hukum dan HAM," kata Kurnia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1/2020).
Kurnia mengatakan, Yasonna layak dicopot karena telah menyampaikan pernyataan yang tidak valid soal keberadaan Harun Masiku.
Seperti diketahui, pada Kamis (16/1/2020) Yasonna sempat menyebut Harun masih berada di luar negeri. Namun, belakangan Ditjen Imigrasi memastikan Harun telah berada di Indonesia sejak Selasa (7/1/2020).
"Faktanya dia telah berkata tidak sesuai dengan fakta terkait keberadaan Harun Masiku. Jadi harusnya Yasonna ikut bertanggung jawab atas situasi hari ini," kata Kurnia.
Ia juga menilai, efek kekeliruan data itu pun krusial karena membuat kinerja KPK terganggu akibat memercayai begitu saja pernyataan Yasonna.
Adapun Yasonna Laoly mencopot Ronny Sompie dari jabatan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi.
Yasonna mencopot Ronny dari jabatan Dirjen Imigrasi agar memudahkan penyelidikan keterlambatan informasi kepulangan Harun Masiku.
"Untuk supaya terjadi betul-betul hal yang independen, supaya jangan ada terjadi conflict of interest nanti. Saya sudah memfungsionalkan Dirjen Imigrasi dan Direktur Sisdiknya. Direktur Sistem Informasi Keimigrasian," ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/28/18523271/yasonna-copot-ronny-sompie-icw-lebih-baik-yasonna-juga-dicopot