Menurut dia, evakuasi dilakukan jika situasi dinilai sangat berbahaya.
"Kemudian yang kedua pemerintah juga sudah menyiapkan untuk evakuasi kalau memang diperlukan. Jadi skema evakuasi ini sementara ini tidak dilakukan selama dianggap masih belum diperlukan," kata Muhadjir di Kantor PMK, Jakarta Pusat (28/1/2020).
Muhadjir menyampaikan, evakuasi dinilai perlu jika kondisi sudah sangat memaksa dan membahayakan WNI di China atau negara lain yang terkena virus corona.
Jika situasi masih bisa diatasi maka pemerintah hanya akan memberikan bantuan yang diperlukan WNI.
"Kalau masih bisa diatasi mereka masih bisa bertahan ya akan kita kontrol terus kita pantau termasuk semua kebutuhan akan kita cover," ucap dia.
Dunia saat ini sedang dihebohkan dengan virus corona yang diduga berasal dari China tepatnya daerah Wuhan.
Sejauh ini, sudah ada beberapa negara yang terjangkit, mulai dari China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kamboja.
Kemudian Nepal, Malaysia, Kanada, Sri Lanka, Perancis, Vietnam, dan Jerman.
Sejumlah pelajar Indonesia di China yang ikut dikarantina untuk mencegah penyebaran virus corona di China.
Merebaknya virus corona di pusat kota Wuhan menyebabkan kota-kota lain di provinsi tersebut, termasuk kota Xianning, Guanxi, Enshi, dan Xiangyang juga terkena kebijakan karantina oleh Pemerintah China.
Akibat kebijakan karantina itu, stok makanan di apartemen mereka terus menipis. Mereka juga tidak diperbolehkan pergi ke pusat-pusat keramaian dan perbelanjaan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/28/14375031/soal-virus-corona-pemerintah-nilai-belum-perlu-evakuasi-wni-di-china