Ida mengatakan, PKB memandang setiap warga negara adalah sama di depan hukum. Oleh karenanya, tindakan diskriminatif tak dapat dibenarkan.
Hal ini Ida sampaikan saat memberi sambutan dalam peringatan Tahun Baru Imlek 2020 yang digelar PKB di Seasons City, Jakarta Barat, Rabu (22/1/2020) malam.
"Peringatan Imlek bagi PKB bukan sekadar pengakuan yang memperkuat persaudaraan, tapi Imlek adalah bagian utuh dari perjuangan PKB. Untuk apa, tidak lain dan tidak bukan untuk mewujudkan persamaan dan keadilan," kata Ida.
Ia juga menegaskan bahwa merayakan Imlek berarti mengenang pendiri PKB, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam memperjuangkan hak-hak kaum Tionghoa.
Oleh karenanya, perjuangan ini akan terus dilanjutkan PKB.
"Melalui Imlek saya dan seluruh keluarga besar PKB akan terus melanjutkan perjuangan Gus Dur melalui perjuangan PKB dan yang paling penting akan selalu memastikan bahwa Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika akan tetap kokoh," kata dia.
Ida lantas mengatakan bahwa penghargaan terhadap keberagaman juga diimplementasikan PKB dalam kehidupan berpolitik.
Hal ini dimaknai PKB sebagai upaya untuk melindungi ideologi Pancasila dan cita-cita kebhinekaan.
Ida mencontohkan salah seorang kader partainya dari kalangan Tionghoa, Daniel Johan, yang ditempatkan pada posisi strategis di alat kelengkapan dewan (AKD) DPR.
Padahal, pada periode ini, PKB tak banyak mendapat alokasi kursi AKD di parlemen.
"PKB tidak banyak mendapatkan pimpinan komisi di DPR, tetapi kesempatan itu pun diberikan kepada Pak Daniel (Johan) menjadi Wakil Ketua Komisi IV. Itu menunjukkan bahwa bagi kami Pak Daniel dan yang lain sama haknya untuk mendapatkan kesempatan politik," ujar Ida.
Pernyataan itu pun disambut dengan senyuman Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan, yang juga hadir dalam acara perayaan Imlek PKB.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/23/07014601/pkb-janji-teruskan-perjuangan-gus-dur-terhadap-hak-hak-warga-tionghoa