Rencana itu dikemukakannya setelah pesawat rakitannya jenis ultralight berhasil mengudara di Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Rabu (15/1/2020) lalu.
"Ingin memproduksi pesawat-pesawat murah untuk bisa dipakai masyarakat, berguna bagi bangsa Indonesia agar lebih maju lagi," ujar Chaerul usai bertemua Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna di Mabes TNI AU, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Chaerul mengungkapkan, sebelum pesawat jenis ultralight berhasil terbang, banyak pihak yang menganggap aktivitasnya membuat pesawat dari barang bekas tidak masuk akal.
Pasalnya, Chaeril menciptakan pesawat dengan menggunakan mesin motor sebagai komponen utama dari rakitannya.
Namun, keraguan tersebut langsung sirna setelah Chaerul bersama pesawatnya berhasil mengudara.
"Banyak yang cibir-cibir, sekalinya dia terbang, wow, pada datang semua, ramai itu," kata dia.
Chaerul juga sempat ditentang oleh keluarganya atas kegemarannya merakit pesawat.
Kegiatan Chaerul dianggap membuang uang karena tingginya harga komponen pesawat yang dirakitnya.
"Keluarga kemarin banyak yang tidak dukung juga. Katanya, 'pernah kamu bikin waktu pertama kali helikopter itu nggak berhasil kenapa kamu bikin lagi? habis-habiskan saja uang. Mendingan buat biaya hidupmu saja tidak usah bikin begitu'," ucap Chaerul.
Setelah rakitannya berhasil terbang, sambutan positif menghampirinya. Bahkan, Chaerul diundang ke Istana Kepresidenan hingga bertemua KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Chaerul menuturkan sangat berterima kasih atas fasilitas yang diberikan.
"Aku sangat senang, sangat bangga dan berterima kasih dengan ilmu yang dia (Yuyu) berikan kepada kami tentang pengetahuan menerbangkan pesawat dan termasuk juga di bagian mesin," ucap Chaerul.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/21/18561091/chaerul-ingin-produksi-pesawat-murah-usai-rakitannya-berhasil-terbang