"Pak Prabowo ingin memastikan jangan sampai kasus ini itu merugikan prajurit secara keseluruhan," ujar Dahnil saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/1/2020).
Danhil mengatakan, kendati Asabri bernaung di bawah Kementerian BUMN, Prabowo tetap berkepentingan dalam menyikapi dugaan kasus korupsi di perusahaan berpelat merah tersebut.
"Secara hierarki, itu (Asabri) di bawah Menteri BUMN, tetapi tentu sebagai stakeholder, yang berkepentingan, kepentingan Menhan tentu adalah melindungi dan memastikan hak-hak dari prajurit itu tidak dirugikan," ucap Dahnil.
Sebelumnya, isu dugaan korupsi di Asabri mencuat ke publik bermula dari pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Tak tanggung-tanggung, Mahfud menyebut nilainya pun tidak kalah besar dengan kasus dugaan korupsi di perusahaan asurani milik negara lainnya, PT Jiwasraya (Persero), yakni mencapai Rp 10 triliun.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun," ujar Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (10/1/2020) lalu.
Sebagai informasi, saham-saham milik PT Asabri mengalami penurunan sepanjang 2019. Bahkan, penurunan harga saham di portofolio milik Asabri terjadi sekitar 90 persen.
Misalnya, harga saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yang terkoreksi 95,79 persen di 2019 lalu ke level Rp 326.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/14/05410091/danhil--prabowo-tak-ingin-prajurit-tni-dirugikan-akibat-kasus-asabri-