Hal tersebut berdasarkan rekapitulasi data dampak banjir dan longsor Jabodetabek dan Lebak yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB.
"Pada Minggu (12/1/2020) pukul 18.00 WIB jumlah pengungsi 21.742 jiwa di 33 titik pengungsian. Sehari sebelumnya jumlah pengungsi menunjukkan angka 15.003 jiwa di 33 titik pengungsian," ujar Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu.
Menurut dia, hal ini disebabkan adanya pengungsi yang belum terdata.
Agus merinci, total pengungsi di Kabupaten Bogor masing-masing berada di Kecamatan Sukajaya sebanyak 14.730 jiwa, Kecamatan Nanggung sebanyak 5.310 jiwa dan Kecamatan Cigudeg sebanyak 1.702 jiwa.
Sementara itu, lanjut Agus, di Jakarta juga masih terdapat sejumlah titik pengungsian.
"Di Jakarta Selatan masih ada 664 jiwa di 4 titik pengungsian, antara lain di GOR Kecamatan Pancoran, Rusun Pengadegan, Madrasah Annasyatul Ilmiyah dan Yayasan LIA," tutur Agus.
Adapun wilayah yang sudah tidak terdapat pengungsi adalah Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Kota Bogor dan Jakarta Timur.
"Masyarakat diimbau untuk selalu siap siaga dengan membuat rencana antisipasi bencana. Cek posisimu dengan InaRISK yang dapat didownload di GooglePlayStore dan AppStore," tambah Agus.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/13/06173311/bnpb-21742-orang-mengungsi-akibat-banjir-dan-tanah-longsor-di-bogor