Menurut Megawati, sebagai putri proklamator RI Soekarno, mantan presiden, dan kini memimpin partai politik, jalannya tak pernah mulus-mulus saja.
Megawati semula ingin menjadi seorang peneliti di bidang pertanian. Akan tetapi, meski sempat berkuliah di jurusan pertanian, cita-cita itu tak kesampaian.
"Saya sebetulnya ingin menjadi peneliti, makanya saya ambil jurusan pertanian," kata Megawati melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/1/2020).
Kala itu, Megawati berkuliah di Universitas Padjajaran Bandung. Namun, karena kondisi sosial politik dengan munculnya rezim Orde Baru, Megawati tak sampai selesai mengarungi pendidikan pertaniannya.
Meski begitu, Megawati mengaku, cita-citanya sebagai peneliti tak pernah padam.
Dia lantas melanjutkan kuliahnya. Namun, kali ini Megawati tak lagi mengambil jurusan yang sama.
"Setelah keadaan mulai membaik saya masuk lagi ke Universitas Indonesia ambil fakultas psikologi," ujar dia.
Namun, lagi-lagi kuliahnya tidak selesai.
Hal itulah yang menurut Megawati mampu menempatkannya di titik pencapaian saat ini.
"Sebetulnya, inginnya di situ (bidang pertanian dan psikologi) bisa menjadi peneliti. Tapi rupanya ya lain lagi. Saya peneliti politik lah sekarang. Jadi ya begitulah," kata dia.
Oleh karenanya, ia berpesan supaya anak-anak muda Indonesia tak mudah putus asa dan bersedih jika cita-citanya belum tercapai. Ia mendorong anak muda untuk terus memupuk semangat mewujudkan keberhasilan.
"Seringkali anak muda saya lihat putus asa. Terus apa ya, kalau sekarang anak muda bilang 'mellow' ya. Lah kenapa ya mesti begitu?," kata Megawati.
"Harusnya punya fighting spirit. Itu yang harus ada, karena keberhasilan pasti ada sepanjang harapan masih ada," ujar Presiden kelima RI itu.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/07/13183191/cerita-megawati-ingin-jadi-peneliti-dan-tak-lulus-kuliah-dua-kali