"Kalau hak PKS itu diberikan oleh semua partai di DPRD, mungkin sudah selesai. Tapi mereka (DPRD) tidak, boleh jadi mereka juga tidak menginginkan kader PKS jadi wagub dan seterusnya, makanya proses politiknya alot," kata Sohibul di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).
Sohibul mengatakan, proses politik yang menghambat pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta adalah DPRD DKI tak kunjung menyelesaikan tata tertib (tatib) pemilihan Wagub DKI.
"Sampai sekarang tatibnya enggak diselesaikan. Jadi enggak mungkin ada proses pemilihan kalau ga ada tatibnya, makanya harus diselesaikan," ujarnya.
Sohibul menilai, lobi-lobi politik yang dilakukan Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta terhadap fraksi lain sudah optimal.
Selain itu, kata dia, PKS juga membuka opsi untuk memilih satu nama calon dari unsur lain.
"Ya politik emang begini, kita ga boleh baperan ya," pungkasnya.
Adapun PKS dan Gerindra telah mengajukan nama-nama untuk cawagub DKI Jakarta.
PKS mengajukan dua nama yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Sementara itu, Partai Gerindra mengajukan, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, Sekda DKI Jakarta Saefullah, Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry J Yuliantoro.
Namun, hingga saat ini, pemilihan Cawagub DKI belum diproses oleh DPRD DKI Jakarta.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/06/18042741/sohibul-iman-curiga-dprd-dki-tak-ingin-kader-pks-jadi-wagub