Sohibul mengatakan, ada dua opsi terkait pemilihan Cawagub DKI Jakarta yaitu tetap mencalonkan dua kader dari PKS atau mencabut satu kader, kemudian mengganti dengan kader dari unsur lain.
"Apakah PKS tetap mencalonkan dua kader PKS yang kemungkinan resiko sama seperti yang kemarin, tidak diproses oleh DPRD. Atau PKS kemudian mencabut salah satu kadernya kemudian kami memasukan kader dari unsur lain untuk diajukan bersama kader PKS. Ini sedang diproses," kata Sohibul di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (29/12/2019).
Sohibul menegaskan, PKS tetap melanjutkan pencalonan kader untuk Cawagub DKI Jakarta, dengan minimal satu kandidat dari PKS masuk dalam pemilihan calon wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Iya paling minimal dari PKS harus ada satu kader PKS, minimal satu," ujarnya.
Sohibul tetap berharap, dua kader PKS bisa masuk dalam pemilihan Cawagub DKI Jakarta.
Namun, jika dinamika politik tidak memungkinkan, PKS akan mengambil kader dari unsur lain.
"Jadi tidak akan ada proses di mana tidak ada satu pun tidak mungkin, kami akan mencalonkan kader PKS," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menargetkan, wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno sudah terpilih pada Januari 2020.
"Pasti tahun besok (Jakarta) punya wakil gubernur. Insya Allah (Januari terpilih)," ucap Prasetio, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat lalu.
Prasetio mengatakan, DPRD DKI Jakarta akan melanjutkan proses pemilihan wagub DKI Jakarta pada awal 2020. Prasetio akan langsung membentuk panitia pemilihan wagub.
Sebab, draf tata tertib pemilihan wagub sudah disusun panitia khusus bentukan DPRD DKI periode sebelumnya.
"Setelah tahun baru ini, saya akan bentuk panitia pemilihan," ujar Prasetio.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/29/12473631/pks-buka-2-opsi-terkait-pemilihan-cawagub-dki-jakarta