Salin Artikel

KALEIDOSKOP 2019: Bongkar Pasang Posisi Strategis Polri Setelah Tito Karnavian Jadi Menteri

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu momen penting di institusi Polri sepanjang tahun 2019 adalah pergantian pucuk pimpinan Korps Bhayangkara.

Bukan karena pensiun, Kapolri sebelumnya yaitu Tito Karnavian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri Dalam Negeri.

Hal itu tentunya berimbas kepada jabatan lainnya di Polri. Teka-teki pun muncul perihal siapa perwira tinggi (pati) Polri yang akan menduduki sejumlah jabatan strategis.

Posisi Kapolri

Pada 23 Oktober 2019, Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian resmi meninggalkan jabatan kapolri.

Tito ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Pada hari yang sama, Jokowi mengaku sudah menunjuk Jenderal (Pol) Idham Azis sebagai Kapolri.

Bahkan, kala itu Jokowi mengaku sudah mengajukan nama Idham sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR.

Setelah melalui rangkaian uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), Idham ditetapkan sebagai kapolri dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 31 Oktober 2019.

Setelah ditetapkan, Idham berjanji akan segera menunjuk penggantinya sebagai kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri usai dilantik.

Hal itu juga terkait dengan penyelesaian kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Saya akan menunjuk Kabareskrim yang baru untuk segera mempercepat pengungkapan kasus Novel Baswedan," kata Idham usai ditetapkan sebagai Kapolri dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 31 Oktober 2019.

Idham pun dilantik sebagai kapolri oleh Presiden Jokowi pada 1 November 2019.

Kabareskrim

Sayangnya, Idham tak memenuhi janjinya untuk segera menunjuk penggantinya di posisi kabareskrim.

Setelah kosong selama lebih dari satu bulan, akhirnya terungkap siapa pati Polri yang menduduki posisi tersebut.

Pengganti Idham sebagai kabareskrim adalah Kepala Divisi Propam Polri Irjen Listyo Sigit Prabowo.

Penunjukan itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.

Nama Listyo sebelumnya memang telah santer dibicarakan sebagai kandidat kabareskrim.

Selain nama Listyo, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono juga sempat digadang-gadang sebagai calon kabareskrim.

Usai melakukan serah terima jabatan (sertijab) pada 16 Desember 2019, Listyo pun mengaku akan segera mengonsolidasikan tim teknis kasus Novel Baswedan.

"Setelah ini saya akan segera konsolidasikan seluruh tim teknis," ungkap Listyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2019) pagi.

Ia pun meminta doa agar kasus tersebut dapat segera diungkap.

Wakapolri

Teka-teki mengenai posisi Kabareskrim sudah terpecahkan. Namun, satu lagi posisi pejabat utama Polri akan segera kosong.

Posisi itu adalah wakil kepala Polri (wakapolri). Jabatan itu akan ditinggalkan Komjen Ari Dono Sukmanto yang pensiun pada Desember 2019.

Tak butuh waktu lama, surat telegram penunjukan wakapolri terbit dengan nomor ST/3330/XII/KEP./2019 tertanggal 20 Desember 2019.

Idham Azis menunjuk teman seangkatannya di Akademi Kepolisian (Akpol) sebagai wakapolri, yaitu Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.

Idham sebelumnya memang sempat memberikan kode untuk memboyong Gatot ke Mabes Polri.

Pada acara perkembangan kamera electronic traffic law enforcement (ETLE), peluncuran aplikasi Satpam Mantap, dan aplikasi Help Renakta di Polda Metro Jaya, pada Kamis (5/12/2019), Idham awalnya memuji kinerja Gatot sebagai Kapolda Metro Jaya.

Setelah itu, Idham bahkan memberi sinyal bahwa Gatot sudah layak untuk diberi jabatan di Mabes Polri.

"Sudah pantas Pak Gatot ini ke Mabes Polri," tutur Idham sambil tertawa.

Di pengujung sambutannya, Idham kembali menyinggung pergeseran jabatan bagi Gatot.

Ternyata, kode Kapolri tersebut menjadi kenyataan dengan ditunjuknya Gatot sebagai wakapolri.

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/25/12000061/kaleidoskop-2019-bongkar-pasang-posisi-strategis-polri-setelah-tito

Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke