Langkah ini diambil, kata Doli, karena dorongan internal Golkar begitu besar.
"Jadi nanti ada rantus khusus soal sikap Golkar (di) Pilres 2024, karena aspirasinya besar meminta Golkar punya capres nah jadi kita buat keputusan khusus soal itu," kata Doli saat ditemui dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).
Doli mengatakan, rancangan keputusan itu akan dibacakan dalam Munas.
Nantinya, Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar yang didorong untuk nyapres akan diberi mandat untuk menentukan strategi dan langkah-langkah ke depan.
Termasuk, akan mulai dibahas mekanisme nama capres apakah melalui rapimnas atau konvensi.
"Yang paling penting momentum konsolidasinya, mekanismenya apa. Partai Golkar kan selama ini ada beberapa yurisprudensi, menjelang 2014 rapimnas, 2009 konvensi," ujar Doli.
Sebelumnya, sejumlah elite Partai Golkar mendorong Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, untuk maju sebagai calon presiden di pemilu 2024.
Dorongan itu juga datang dari Ketua Dewan Pembina Golkar, Aburizal Bakrie. Menurut Aburizal, jika Airlangga hendak menjadi Ketua Umum Golkar, ia harus bisa menjadi capres di pemilu mendatang.
"Saya pernah berdiskusi dengan saudara Airlangga secara berdua, saya katakan, saudara Airlangga, kalau saudara ingin menjadi ketua umum (Golkar), saya sampaikan arahnya tidak pada itu saja, tetapi saudara harus siap menjadi presiden Republik Indonesia ke depan," kata Aburizal dalam musyawarah nasional (Munas) Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).
"Itu pesan saya, jauh sebelum ada Munas. Betul kan Pak Airlangga?," lanjutnya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/05/17473281/golkar-segera-sikapi-aspirasi-kader-yang-minta-airlangga-nyapres