Salin Artikel

Ace Hasan Bantah Tudingan Panitia Munas Golkar Tak Netral

KOMPAS.com - Pengurus DPP Partai Golkar menegaskan panitia Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar netral dan tidak berkepentingan memenangkan salah satu calon ketua umum.

Wakil Ketua DPP Bidang Komunikasi Ace Hasan Syadzily menjelaskan penetapan panitia munas dilakukan dalam rapat pleno DPP Partai Golkar.

Ia pun mempertanyakan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang tidak hadir saat rapat pleno DPP digelar.

Padahal, beberapa waktu lalu Bamsoet dan pendukungnya mendesak pengurus DPP Golkar menggelar rapat pleno.

"Jangan memutarbalikan fakta Pak Bamsoet. Makanya Pak Bamsoet hadir dong dalam rapat pleno. Dulu selalu mendesak agar rapat pleno digelar, saat rapat pleno digelar tidak hadir," kata Ace dalam pernyataan tertulis, Minggu (24/11/2019).

Tudingan tanpa bukti

Ketidakhadiran Bamsoet pun berdampak munculnya tudingan dari para pendukungnya bahwa ada sesuatu yang salah dan memutarbalikkan fakta.

"Soal tudingan panitia yang tidak netral, jelas keliru besar. Panitia munas itu diputuskan dalam rapat pleno," ujarnya.

Ia pun menjelaskan, dalam rapat pleno yang digelar digelar 5 November lalu menetapkan Ketua Penyelenggara Munas Golkar Melchias Mekeng dan Ketua Steering Committee Ibnu Munzir.

"Itu jelas merupakan permintaan dari para pendukung Pak Bamsoet. Pak Airlangga Hartarta, Ketum Partai Golkar dan para pendukungnya menerima keputusan itu tanpa keberatan karena kami tak ingin berdebat soal kepanitiaan ini," katanya.

Keputusan itu, ia melanjutkan, diambil dalam rapat terbatas para Ketua Koordinator Bidang saat skorsing rapat pleno.

Rapat terbatas, imbuh dia, juga dihadiri Indra Bambang Utoyo yang merupakan calon ketua umum.

"Jadi keputusan itu diambil melalui keputusan yang demokratis dan melalui mekanisme rapat yang selalu mereka tuntut," ujar Ace.

Pengurus DPP Partai Golkar menetapkan komposisi panitia dengan jalan demokratis dan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

"Jangan selalu mencari-cari alasan menyerang Pak Airlangga untuk kepentingan kelompoknya," ujarnya.

Kubu Bamsoet

Sebelumnya, juru bicara (jubir) Bamsoet, Andi Sinulingga menuding panitia Munas Golkar tidak netral.

Ia mengatakan parameter ketidaknetralan panitia dapat dilihat dari Surat Keputusan (SK) kepanitiaan yang baru keluar 10 hari jelang munas.

Menurut dia, SK idealnya turun dua hingga tiga bulan sebelum munas. Selain itu, panitia tidak membuka agenda road show bagi bakal calon ketua umum.

Padahal, imbuh dia, road show cukup krusial karena para kandidat dapat menyampaikan visi dan misi ke daerah.

"Berpartai itu pakai alat pikir, kalau pakai rasa sentimen, enggak ada argumentasi itu kan rumit. Bagaimana mau urus rakyat, kalau ngurus internal sendiri saja enggak bisa berjiwa besar," kata dia dalam Kompas.com (23/11/2019).

Andi pun menuding Airlangga cenderung menggunakan kekuasaanya dan menghalalkan segala cara agar dapat mempertahankan kursi ketua umum.

"Kalau Pak Airlangga itu bagus memimpin selama dua tahun belakangan ini, harusnya dia tidur-tidur saja," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/24/22080051/ace-hasan-bantah-tudingan-panitia-munas-golkar-tak-netral

Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke