Salin Artikel

Calon Hakim Ad Hoc Ini Sebut Tenaga Kerja Asing Masih Diperlukan

Hal tersebut disampaikan Mariyanto dalam wawancara terbuka seleksi calon hakim ad hoc hubungan industrial pada MA saat ditanya soal posisi tenaga kerja asing dan dampaknya di Indonesia.

Mariyanto merupakan, salah satu calon hakim ad hoc hubungan industrial yang berasal dari Pengadilan Negeri (PN) Samarinda.

Salah satu panelis, Farid Waidi, menyampaikan pertanyaan tersebut saat wawancara digelar di Komisi Yudisial (KY), Senen, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019).

"Saya berpandangan bahwa tenaga asing diperlukan manakala sumber daya manusia (SDM) di Indonesia belum memenuhi ekspektasi atau kualifikasi pekerjaan yang mestinya dikerjakan orang Indonesia," ujar Mariyanto.

Dia mengatakan, tenaga kerja asing dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan.

Bahkan dengan mempekerjakan pekerja asing, kata dia, maka beberapa pelajaran dapat diambil. Antara lain soal kedisiplinan, motivasi, dan etos kerja.

"Tenaga kerja asing selama mendukung proses produksi meningkatkan SDM dan teknologi mereka bisa diterima sesuai ketentuan yang berlaku," kata dia.

Adapun tenaga kerja asing itu bagi Indonesia, kata dia, harus disesuaikan dengan peraturan UU yang berlaku.

Terkait keterampilan yang dimiliki para tenaga kerja asing itu pun, Mariyanto mengatakan hal tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Saat ditanya apakah ada persoalan kehadiran tenaga kerja asing dalam penyelesaian mereka di Indonesia, Mariyanto menjawab tidak ada masalah.

Menurut dia, hal tersebut karena ketentuan tenaga kerja termasuk ke dalam obyek sengketa hubungan industrial.

"Dalam tataran pegawai kedutaan, manakala ada sengketa bisa diselesaikan di pengadilan  hubungan industrial. Selama mereka memenuhii persyaratan administratif tidak ada masalah, jadi tidak ada kendala," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/18/17520171/calon-hakim-ad-hoc-ini-sebut-tenaga-kerja-asing-masih-diperlukan

Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke