Apalagi, dalam waktu dekat, akan digelar pemilihan ketua umum Golkar melalui musyawarah nasional (munas).
Airlangga berharap supaya munas dapat mengedepankan asas demokratis.
"Kita bertekad bahwa masa lalu sudah lewat. Tidak lagi ada masanya kita pecah ataupun saling sikut," kata Airlangga di hadapan petinggi dan kader Golkar, saat berpidato dalam pembukaan rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).
"Besar harapan saya dalam munas asas yang dikedepankan demokratis dengan musyawarah dan mufakat," lanjutnya.
Airlangga lalu meminta kadernya untuk bersatu membesarkan partai. Lagi-lagi, ia meminta agar tidak ada aksi 'saling sikut' di tubuh partai.
Hal ini disampaikan Airlangga dalam dua bait pantun sebelum menutup pidato.
Berikut bunyinya:
Menunggu munas berdebar di hati
Melirik ke kanan melirik ke kiri
Jangan ragu pilih nahkoda
Demi Golkar jangan tergoda
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
Jangan disikut atau disikat kawan sendiri
Mari bersatu besarkan parai
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/14/16090641/airlangga-hartarto-minta-tak-ada-aksi-saling-sikut-di-tubuh-golkar