Safari pertama dilakukan Idham dengan bertemu Ketua KPK Agus Rahardjo.
Menurut dia, ia telah membangun hubungan baik dengan Agus sejak masih menjabat sebagai Kepala Divisi Propam Polri hingga Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
"Beliau sudah saya anggap seperti kakak dan orangtua saya sendiri sehingga sebagai pejabat baru saya datang sowan dan bersilaturahmi sama beliau mohon arahan," ucap Idham di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Idham berharap, melalui pertemuan ini sinergi pemberantasan korupsi antara Polri dan KPK semakin baik.
"Ke depan kita berharap benar-benar institusi Polri dan KPK ini bisa bergandengan tangan, bisa bersama-sama membangun integritas yang positif di dalam rangka penegakan dan pencegahan masalah tindak pidana korupsi," ucapnya.
Hal senada disampaikan Agus. Menurut dia, apa yang telah dilakukan Idham sebagai sebuah kehormatan.
"Kami sangat berharap dengan kunjungan ini kerja sama KPK dengan Polri semakin baik, menghasilkan hal-hal yang terbaik bagi bangsa dan negara kita," kata Agus.
Idham kemudian meninggalkan Gedung Merah Putih sekitar pukul 14.40 WIB untuk melanjutkan safari ke Kejaksaan Agung.
Sekitar pukul 16.20 WIB, Idham tiba di Kompleks Kejaksaan Agung.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama 55 menit, mantan Kapolda Metro Jaya itu mengatakan, sudah menjadi kewajiban pejabat baru untuk sowan ke pejabat yang lebih senior.
"Kebetulan beliau orang baru, senior kami, jadi kami sebagai yang muda-muda ini harus datang ke senior, itu adat timurnya seperti itu," kata Idham.
Seperti pertemuan dengan KPK, ia berharap, kolaborasi antara Polri dan Kejagung semakin ditingkatkan.
Hal serupa disampaikan Jaksa Agung. Pertemuan itu, ujarnya, membahas sinergi Polri dan Kejagung di masa depan.
"Koordinasi, dalam rangka ke depan kita kerja sama lebih bagus lagi. Itu yang utamanya. Jadi tidak banyak yang dibicarakan, tapi kita menyinergikan lagi ke depan," ungkap Burhanuddin.
Kasus Novel
Saat masih di gedung KPK, Idham berjanji segera mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Idham menyatakan, ia masih menunggu Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang baru untuk mengungkap kasus Novel serta kasus teror lain terhadap KPK.
"Tentu nanti kita akan cari perwira yang terbaik, tapi komitmennya adalah secepatnya. Kalau sudah itu kita akan mengungkap, baik kasus Novel maupun kasus-kasus yang menjadi atensi yang terjadi di KPK," kata Idham di KPK, Senin.
Idham menuturkan, pemilihan Kepala Bareskrim yang baru masih bergulir di Dewan Kebijaksanaan Tertinggi yang dipimpin oleh Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal menambahkan, tim teknis yang dibentuk Polri telah mendapat kemajuan dalam menguak kasus Novel.
"Insya Allah tidak akan berapa lama lagi kita akan dapat mengungkap kasus ini dan kita paham bahwa ini harapan besar Republik dan Republik juga harus paham bahwa tim teknis ini bekerja sangat maksimal," ujar Iqbal.
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/05/05170051/ini-hasil-pertemuan-kapolri-dengan-jaksa-agung-dan-ketua-kpk
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan