"Penunjukkan saudara Budi Arie Setiadi jika nanti sebagai wakil menteri adalah sepenuhnya hak prerogatif presiden. Komunikasi di internal Projo soal hal ini sangat baik, kami selalu diskusikan semua hal," ujar Sekretaris Jenderal Projo Handoko kepada Kompas.com, Jumat (25/10/2019).
Adapun Budi Arie Setiadi merapat ke Istana Kepresidenan menjelang pelantikan wakil menteri oleh Presiden Jokowi hari ini.
Budi Arie tiba pukul 09.05 WIB. Ia tersenyum dan mengatupkan kedua tangan ke kamera awak media, lalu langsung masuk ke Istana untuk bertemu Jokowi.
Terkait hal itu, kata Handoko, pihaknya meluruskan bahwa hingga saat ini Projo masih mendukung Jokowi.
Ia menampik bahwa Projo meninggalkan Jokowi karena Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.
"Kami tidak pernah mengatakan berhenti mendukung atau meninggalkan Jokowi, tetapi tugas Projo menjadikan Pak Jokowi sebagai presiden sudah kita tunaikan bersama," tutur dia.
Ia juga menegaskan, sikap Projo ke depannya akan diputuskan dalam mekanisme tertinggi ormas Projo, yakni Kongres kedua Projo yang direncanakan pada Desember 2019.
"Dan tentunya pada kongres itu juga memperhatikan arahan-arahan Dewan Pembina Projo, yaitu Pak Jokowi," kata dia.
Diberitakan, pada konferensi pers, Rabu (23/10/2019), Projo meninggalkan Jokowi karena tak bisa menerima realitas Jokowi memasukkan nama Prabowo Subianto ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Ada kekecewaan soal Prabowo jadi Menhan mengingat Prabowo rival yang cukup keras waktu itu. Kami bertarung cukup keras. Akan tetapi, sekarang menjadi Menhan," ujar Handoko.
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/25/10324101/budi-arie-kemungkinan-jadi-wamen-projo-kami-tak-pernah-tinggalkan-pak-jokowi