Salin Artikel

[POPULER DI KOMPASIANA] Puan Maharani Jadi Ketua DPR-RI | Lapas Perempuan | Kebahagiaan Philippe Coutinho

KOMPASIANA - Dalam sidang paripurna pertama yang dilakukan anggota DPR terpilih 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019), telah menetapkan Puan Maharani sebagai Ketua DPR periode 2019-2024.

Selama menjabat sebagai ketua, Puan Maharani akan didampingi oleh keempat wakil di antaranya Aziz Syamsuddin (Fraksi Golkar), Rachmat Gobel (Fraksi Nasdem), Sufmi Dasco Ahmad (Fraksi Gerindra), dan Muhaimin Iskandar (Fraksi PKB).

Tidak hanya itu, penetapan Puan Maharani menjadi Ketua DPR RI, menjadi perempuan pertama yang mengemban jabatan tersebut.

Dalam pidatonya, kutip Kompasianer Leya Cattleya, Puan mengatakan bahwa DPR adalah rumah rakyat. Juga Puan mengharap masyarakat menilai kinerja DPR dengan obyektif dan tidak apriori.

Selain pelantikan anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024, masih ada artikel terpopuler menarik lainnya seperti cerita tentang lapas perempuan hingga makanan dalam pesta pernikahan yang justru jadi bahan ghibah tetamu.

Berikut 5 artikel terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

1. Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI Perempuan Pertama

Sejarah Indonesia akan mencatat, tulis Kompasianer Leya Cattleya, bahwa perempuan-perempuan Soekarno merupakan perempuan pemimpin di kancah politik di Indonesia.

Seperti yang kita tahu, sebelumnya Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden ke-5 Indonesia menggantikan Gus Dur.

Namun, dalam esai yang coba dijelaskan oleh Kompasianer Leya Cattleya lebih menunjukan bagaimana dinasti politik yang kini sulit dihindari.

"Anak dari keluarga politisi punya kecenderungan untuk jadi politisi," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Semoga Anggota Dewan yang Baru Memahami Ragam Pernikahan dan Implikasinya

Untunglah, lewat Undang-Undang Pernikahan Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan telah mengubah batas usia perempuan dari semula 16 tahun kini menjadi usia 19 tahun.

Ini seperti kemenangan kecil atas segala desakan yang selama ini terus diawasi dan kritisi oleh beragam pihak.

Dan hal tersebut menjadi menarik dibahas karena pernikahan, seperti yang ditulis Kompasianer Edy Supriatna, merupakan fitrah manusia yang harus disalurkan dalam bentuk kebaikan.

"Pelaksanaannya tidak boleh dipersulit setelah pria atau perempuan telah bersepakat untuk nikah," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Prasmanan di Pesta Pernikahan yang Lebih Sering Jadi Bahan "Ghibah"

Menarik sekali pengamatan yang dilakukan oleh Kompasianer Talitha Ardelia terkait makanan-makanan yang tersaji ketika ia kondangan.

Biasa pesta pernikahan itu terbagi menjadi 2, yaitu standing party dan tidak. Untuk yang pertama ini memang sudah semakin sering dilakukan oleh mereka yang mengadakan pesta di kota-kota besar.

"Mau makan tinggal antre, dapat makan, laper lagi, antre lagi, gitu aja terus sampai kenyang. Sungguh mirip dengan konsep restoran all you can eat," tulis Kompasianer Talitha Ardelia

Namun, bagi yang belum biasa, datang ke pesta pernikahan selain standing party akan sedikit kagok.

Apalagi ketika tetamu mulai pulang dan membicarakan makanan apa saja yang mereka dapat setelah tadi kondangan. (Baca selengkapnya)

4. Membongkar Stereotipe Lapas Perempuan

Baru mendengar kata "penjara" saja sudah sedikit menyeramkan. Penjara atau lembaga pemasyarakatan (lapas) ini kadung tergambar oleh masyarakat umum dengan pungli, kekerasan di dalamnya, hingga hal-hal menyeramkan lain.

Namun, pada satu kesempatan, Kompasianer Nindy Bondy berkesempatan mendatangi langsung ke lapas. Bukan karena tersandung hukum, melainkan memberi keterampilan membuat bunga flanel.

Kompasianer Nindy Bondy juga menceritakan, lapas juga telah mengubah kehidupan mereka, ada yang sempat stres dan mau bunuh diri ketika mereka pertama kali masuk ke lapas.

Tetapi ketika bertemu langsung dengan para penghuni lapas dan saling berbagi cerita sambil membuat bunga flanel Kompasianer Nindy Bondy seperti melihat yang lain.

"Ada secercah cahaya dari bola mata mereka ketika bercerita pencapaian yang mereka raih," tulis Kompasianer Nindy Bondy. (Baca selengkapnya)

5. "Penyihir Kecil" yang Gembira dan Rahasia Pesta 7 Gol Bayern di London

Tottenham Hotspur mesti mengakui keperkasaan tamunya, Bayern Munich. Mereka kalah di kandang sendiri dengan skor yang mengejutkan: 2-7.

Banyak kamera yang menyoroti bintang muda Bayern Munich, Serge Gnabry karena telah membuat 4 gol dari 7 yang timnya buat.

Namun, di antara gegap-gempita perayaan kemenangan tersebut, ada satu pemain anyar Bayern Munich yang secara tidak langsung berkontribusi pada kemenangan tersebut: Philippe Coutinho.

"Coutinho membuat lini depan Bayern yang sejatinya stok lawas, kini seperti di-upgrade. Lewandowski semakin garang, Gnabry yang tak dikenal semasa membela Arsenal, kini menjadi penyerang sayap menyeramkan," tulis Kompasianer Hadi Santoso. (Baca selengkapnya)

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/06/15130931/populer-di-kompasiana-puan-maharani-jadi-ketua-dpr-ri-lapas-perempuan

Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke