Salin Artikel

Batal Dialog dengan Mahasiswa, Presiden Jokowi Bertemu Relawan

Setelah kepastian pembatalan itu, Presiden bertemu dengan para relawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9/2019) sore ini.

Pantauan Kompas.com, ada puluhan relawan yang hadir dari berbagai organisasi. Pertemuan berlangsung tertutup.

Ketua Golkar Jokowi, Rizal Mallarangeng mengatakan, dalam pertemuan itu para relawan memberikan dukungan dan menyampaikan simpati atas berbagai masalah yang saat ini terjadi.

"Apa yang terjadi pada masalah beliau di Papua, apa yang bisa kita sumbangkan, apa yang terjadi dengan demonstrasi di Jakarta dan berbagai daerah soal UU KPK, RKUHP, itu kan menimbang-nimbang dari berbagai perspektif," kata Rizal.

Sekretaris Seknas Dedi Mawardi menyebut, dalam pertemuan itu Jokowi memaparkan tiga opsi untuk UU KPK hasil revisi yang saat ini ramai diprotes masyarakat.

Tiga opsi itu mengemuka saat Jokowi bertemu dengan sejumlah tokoh, termasuk praktisi dan pakar hukum, sehari sebelumnya.

Pertama adalah dengan melakukan legislative review, yakni DPR dan pemerintah segera melakukan revisi kembali terhadap UU KPK yang baru disahkan.

Kedua adalah dengan mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi. Ketiga, Presiden mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk mencabut UU KPK.

"Intinya kami mendukung apapun keputusan yang diambil Presiden," kata Dedi.

Hanya saja Dedi menyayangkan mahasiswa yang paling kencang berunjuk rasa menolak UU KPK justru enggan hadir di Istana hari ini. Padahal Presiden sudah mengundang.

"Kami juga menyayangkan kalau adik-adik kami mahasiswa yang diundang itu tidak hadir. Karena dengan tidak hadir kan tidak tahu apa yang sebetulnya diinginkan oleh Pak Jokowi. Kita imbau adik-adik mahasiswa untuk segera membuka dialog," kata dia.

Adapun Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia menyatakan hanya bersedia bertemu dengan Presiden Jokowi jika pertemuan dilakukan terbuka alias bisa disaksikan langsung masyarakat luas melalui kanal televisi nasional.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Pusat Aliansi BEM seluruh Indonesia Muhammad Nurdiyansyah dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9/2019).

Nurdiyansyah menyebut, Aliansi BEM Seluruh Indonesia pernah diundang ke Istana Negara satu kali pada 2015. Akan tetapi, undangan tersebut dilakukan diruang tertutup.

Hasilnya, gerakan mahasiswa terpecah.

"Kami belajar dari proses ini dan tidak ingin menjadi alat permainan penguasa yang sedang krisis legitimasi publik, sehingga akhirnya melupakan substansi terkait beberapa tuntutan aksi yang diajukan," kata Presiden Mahasiswa IPB ini.

Nurdiansyah juga merasa tuntutan yang diajukan mahasiswa telah tersampaikan secara jelas di berbagai aksi dan juga jalur media. Tuntutan mahasiswa itu diantaranya yakni menolak pengesahan RKUHP dan UU KPK hasil revisi.

"Sehingga sejatinya yang dibutuhkan bukanlah sebuah pertemuan yang penuh negosiasi, melainkan sikap tegas Presiden terhadap tuntutan mahasiswa. Secara sederhana, tuntutan kami tak pernah tertuju pada pertemuan, melainkan tujuan kami adalah Bapak Presiden memenuhi tuntutan," kata dia.

Mensesneg Pratikno memastikan pertemuan Jokowi dengan mahasiswa hari ini batal. Saat ditanya apakah batalnya pertemuan ini karena mahasiswa meminta pertemuan dilakukan secara terbuka, Pratikno membantah.

Menurut dia, pertemuan batal karena Presiden menerima tamu lain. Namun ia tak menjawab siapa tamu yang akan bertemu Presiden.

"Enggak, belum ada begitu, sore ini ada beberapa pertemuan, presiden ada beberapa tamu jadi jadwalnya (untuk bertemu mahasiswa) belum ditetapkan," kata Pratikno.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/27/18553201/batal-dialog-dengan-mahasiswa-presiden-jokowi-bertemu-relawan

Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke