Yorrys mengatakan, ia dan sejumlah kader Golkar memiliki strategi dan skenario untuk mengupayakan percepatan Munas sehingga tidak mesti dilaksanakan sesuai rencana pada Desember 2019.
"Kami yakin (Munas Golkar digelar September 2019) karena kita punya strategi untuk itu," ujar Yorrys di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Meski demikian, Yorrys enggan membeberkan strateginya tersebut.
Ia hanya menegaskan bahwa Golkar bukan hanya milik ketua umum saat ini, yakni Airlangga Hartarto. Pengambilan keputusan juga bukan hanya bergantung pada ketua umum.
"Partai ini bukan Airlangga yang punya. Keputusan ketua umum itu bersifat kolektif kolegial. Ini bukan perusahaan. Inilah kebesaran Golkar," ujar Yorrys.
Ia mengingatkan, apabila Munas jadi dipercepat, maka namanya menjadi Munaslub.
Diketahui, salah satu agenda Munas Golkar, yakni pemilihan ketua umum.
Setidaknya sudah ada empat orang telah menyatakan siap maju sebagai caketum Partai Golkar periode mendatang.
Mereka adalah Bambang Soesatyo, Ali Yahya, Ulla Nuchrawatty dan Marlinda Irwanti.
Bambang Soesatyo saat ini menjabat sebagai ketua DPR. Di partai, dia menjabat sebagai wakil koordinator bidang pratama.
Ali Yahya merupakan Ketua Umum Satuan Karya Ulama Partai Golkar.
Sementara itu, Ulla Nuchrawatty adalah mantan Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/29/15502711/yorrys-partai-golkar-bukan-airlangga-punya