Salin Artikel

Komisioner KPU: Wacana Pilpres Tak Langsung Muncul akibat Masifnya Hoaks

Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa penyelenggaraan Pemilu 2019 penuh dengan masalah seperti yang disebarkan melalui hoaks.

"Salah satu yang paling fenomenal, terkait hoaks pemilu. Untuk itu, dampaknya sampai sekarang masih sangat terasa," kata Viryan dalam focus group discussion 'Hoax dalam Pemilu 2019' di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

Viryan mengatakan, bagi sebagian pihak yang sadar adanya informasi hoaks, Pemilu 2019 disebut sebagai pemilu terberat sepanjang sejarah. Hal itu disebabkan karena masifnya persebaran hoaks.

Dampak hoaks tersebut bahkan menyebabkan munculnya wacana pemilihan presiden tidak langsung.

Wacana itu muncul, menurut Viryan, sebagai imbas dari delegitimasi penyelenggaraan Pemilu 2019.

"Karena sudah ada yang bilang, misalnya salah satu wacana yang bilang 'ya sudah kalau Pilpresnya seperti itu, yang pilih (Presiden) MPR saja, atau tidak perlu lagilah ada pemilihan-pemilihan'," ujar Viryan.

"Atau tidak mau ikut lagi hadir di TPS-TPS. Ini kan tidak baik, sebagian besar karena hoaks," sambungnya.

Hingga saat ini, KPU dan pihak terkait belum menemukan formula yang tepat untuk melakukan pencegahan.

Oleh karenanya, ia berharap, kerja sama antar pihak terkait ke depannya tidak hanya mampu melawan hoaks, tetapi juga mencegah.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/20/14535321/komisioner-kpu-wacana-pilpres-tak-langsung-muncul-akibat-masifnya-hoaks

Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke