Salin Artikel

Pansel Capim KPK Berharap 20 Peserta Lolos dalam Profile Assessment

Anggota Pansel Hendardi mengatakan, pihaknya berharap lebih dari 20 capim KPK lolos tahapan tersebut.

"Diharapkan sekitar 20-an capim yang bakal lolos," ujar Hendardi dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2019) malam.

Seleksi profile assessment untuk capim KPK dimaksudkan untuk mencari tahu bagaimana kemampuan kandidat dalam memimpin sebuah lembaga.

Setelah pengumuman hasil profile assessment, lanjut Hendardi, para capim KPK yang lolos akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada tanggal 26 Agustus 2019 di RSPAD.

"Pansel akan mengadakan rapat mengenai materi dan mekanisme kesehatan pada tanggal 16 Agustus," kata Hendardi.

Kemudian, pada tanggal 27-30 Agustus, dilakukan wawancara dan uji publik.

Hendardi berharap, rangkaian seleksi wawancara dan uji publik bisa menyisakan 10 kandidat.

"Selesai tahapan akhir tersebut, diharapkan keluar sepuluh nama capim terbaik yang akan diserahkan kepada Presiden RI pada awal September," kata Hendardi.

Selanjutnya, nama-nama tersebut akan dikirim Presiden ke DPR untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test oleh DPR.

Pada tahapan tersebutlah akan terjaring lima orang pimpinan baru KPK.

Meski begitu, Hendardi menambahkan, jadwal masih tentatif dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Ketua pansel Yenti Garnasih menambahkan, bagaimana seseorang bertindak sebagai pimpinan yang bersifat kolektif kolegial akan terlihat melalui profile assessment.

Terlebih dengan orang-orang yang berlatar belakang berbeda.

"Kami akan mencari leadership-nya bagaimana, kerja kelompok itu bagaimana, profesionalisme, independensinya bagaimana. Semua ada di sini, termasuk tingkat kestressannya juga di sini," ujar Yenti di Gedung Lemhanas, Jumat (9/8/2019).

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/13/05450011/pansel-capim-kpk-berharap-20-peserta-lolos-dalam-profile-assessment

Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke