Prananda bangkit dari kursinya, kemudian berbalik badan menghadap para kader.
"Merdeka," pekik Prananda berulang kali dengan tangan kanan mengepal di udara.
Pekikan dan ayunan kepalan tangan itu juga diikuti para kader.
Prananda kemudian bersalaman dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, yang duduk persis di sampingnya. Ia menatap panggung dan melangkah cepat ke sana.
Momen itu terjadi, Sabtu (10/8/2019), ketika Megawati melantik pengurus DPP PDI-P periode 2019-2024 dalam Kongres ke V di Hotel Grand Inna Bali Beach.
Prananda dipercaya sang ketua umum untuk menjabat Ketua DPP PDI-P Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital.
Setelah mengucapkan janji jabatan, Prananda mendekat ke sisi Megawati yang sedang menerima ucapan selamat dari para elite dan kader.
Tampak pula berdiri di sisi lainnya, putri Megawati, Puan Maharani yang juga dipercaya menjadi Ketua DPP PDI-P Bidang Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan.
Tidak hanya Megawati, pria yang akrab disapa Nanan itu juga tidak luput dari serbuan kader yang ingin berswafoto.
Tidak sedikit pula yang meminta tanda tangannya di sampul buku 'Dedication of Life' dan 'Ada Bung Karno Bersama Kita'.
Kedua buku itu memang disusun oleh Prananda sendiri dan dibagikan ke semua peserta kongres.
Para jurnalis sudah menunggu di ujung barisan dan berharap dapat mewawancarai Prananda. Pasalnya, ia dikenal jarang tampil di depan publik dan lebih sering mengambil peran di belakang layar.
Tidak disangka, Prananda mau meladeni pertanyaan jurnalis meskipun wawancara hanya berlangsung tidak lebih dari setengah menit.
Para jurnalis bertanya mengenai tugas yang akan diemban sebagai salah satu Ketua DPP partai berlambang banteng itu.
"Pada prinsipnya, secara keseluruhan kami sebagai partai pelopor itu akan solid bergerak untuk mewujudkan Indonesia Raya," jawab Prananda.
Penerus Megawati?
Munculnya Prananda di depan publik menarik diperbincangkan.
Publik masih ingat pada jelang Pilpres 2014. Secara mengejutkan, Prananda tampil bersama Joko Widodo dan Megawati.
Ketiganya santap siang bersama di Warteg Ma'Djen di Pulomas, Jakarta Timur.
Analis politik lantas mempersepsikan momen itu sebagai ajang perkenalan Prananda kepada publik sebagai bakal calon wakil presiden bagi Jokowi.
Pengusungan Jokowi-Prananda kala itu semakin santer setelah muncul sebuah situs beralamat www.jokowiprananda.com.
Meskipun pada akhirnya Jokowi memilih Jusuf Kalla untuk bertarung dalam Pilpres 2014, namun nama Prananda mulai diperhitungkan sebagai salah satu elite PDI-P potensial.
Politikus PDI-P Aria Bima mengakui, Prananda memiliki kharisma seorang pemimpin. Garis keturunan sang proklamator negeri membuat ia menjadi salah satu tokoh penting di PDI-P.
"Kharisma sebagai cucu Bung Karno, putra-putri Megawati, ya itu tidak dipungkiri. Karena pendukung PDI-P itu banyak yang Soekarnois, yang banteng-banteng lama turun-menurun," ujar Aria Bima.
Meski demikian, sekalipun Megawati nantinya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan partai ke Prananda, Aria Bima tidak yakin hal itu terjadi dalam waktu dekat.
Minimal, tongkat itu benar-benar dipegang Prananda pada 2024.
Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menambahkan, ia yakin Prananda bakal bersinar dengan jabatan barunya sebagai Ketua DPP PDI-P Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital.
Djarot mengatakan, Prananda akan fokus pada digitalisasi dalam tubuh partainya. Ia punya pengalaman mengenai itu.
"Pak Prananda itu yang mendesain berbagai macam sistem big data, karena beliau sebagai Kepala Situation Room termasuk menyiapkan pelatihan digital kalau misalkan Ibu Ketua Umum akan mengadakan teleconference," kata Djarot.
Djarot menuturkan, Prananda akan menyempurnakan sebuah program yang selama ini telah digunakan dalam rekrutmen anggota baru PDI-P.
Prananda juga dianggap merupakan sosok yang tepat untuk mengisi Ketua DPP PDI-P Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital karena memiliki kreativitas.
"Beliau sudah sangat tepat, kemudian sangat kreatif, lagu lagu dan sebagainya ini semuanya idenya dari Mas Prananda," ujar Djarot.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/11/09190881/pekik-merdeka-prananda-dan-potensi-jadi-penerus-mega