JAKARTA, KOMPAS.com - Aliran listrik yang mati pada Minggu (4/8/2019) menimbulkan kepanikan karena terganggunya pelayanan publik dan saluran telekomunikasi.
Peristiwa ini juga diikuti beredarnya beragam informasi di masyarakat.
Salah satunya, beredar surat edaran berisi informasi pemadaman listrik di daerah Bintara, Penggilingan, Tangerang.
Pada surat edaran itu tertulis, pemadaman listrik terjadi karena adanya pelaksanaan pemeliharaan jaringan 20 KV Recloser CSB dan pemulihan Gardu/Travo listrik yang mengalami overload pada Kamis-Jumat, 8-9 Agustus 2019, pukul 09.00-19.30 WIB.
Informasi lainnya pada surat yang mengatasnamakan PT PLN (Persero) itu, akibat adanya rencana pemadaman listrik, PLN menyediakan layanan peminjaman genset untuk menyuplai listrik di bangunan tertentu.
Peminjaman genset disebutkan tanpa biaya alias gratis.
Selengkapnya, berikut isi surat tersebut:
"Terkait dengan hal tersebut di atas, kami berharap saudara mempersiapkan segala sesuatunya. Kami siap membantu jika saudara membutuhkan energi listrik yang bersifat mendesak dalam bentuk bantuan unit genset atau bantuan lainnya seperti sambungan darurat.
Bantuan yang kami berikan bersifat dipinjamkan sampai dengan nyala kembali atau Normal.
Serta tidak dikenakan biaya (sudah termasuk BBM), jika persediaan unit masih ada. Seluruh pelaksanaan akan dikerjakan oleh petugas pelayanan teknik kami.
Saran dari kami untuk tidak memberikan tip kepada petugas pelayanan teknik kami, karena di luar prosedur aturan kami.
Demikian kami sampaikan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih."
Informasi ini dipastikan hoaks.
Senior Manager Affairs PLN UID Jakarta Raya, Tris Yanuarsyah, mengatakan, surat edaran yang mengatasnamakan PT PLN itu adalah hoaks.
"Hoaks. Pemadaman terencananya PLN distribusi Jakarta Raya, selain surat ke warga juga bisa dilihat via aplikasi pelita.plnjaya.co.id," ujar Tris kepada Kompas.com, Kamis (8/8/2019).
Selain itu, Tris mengatakan, terlihat adanya perbedaan antara surat palsu yang beredar di media sosial dengan surat resmi yang dikeluarkan PLN (Persero).
"Di kop surat sebutan area, lokasi padam, nama managernya berganti-ganti. Untuk isi surat dan font yang digunakan kurang lebih sama. Intinya dia menawarkan genset," ujar Tris menjelaskan perbedaan surat.
Sementara itu, untuk meminimalisir penyebaran surat palsu, Tris mengimbau kepada masyarakat untuk mengonfirmasi kepada PT PLN jika menemukan surat serupa dan mengatasnamakan PT PLN (Persero).
Konfirmasi dilakukan via telepon 123 dan media sosial milik PT PLN.
"Bisa via Twitter @pln_123, akun Facebook bernama PLN123, virtual assistant di aplikasi PLN mobile, atau di email kami pln123@pln.co.id," ujar Tris.
Tak hanya itu, akun Twitter milik PT PLN (Persero), @pln_123, juga memberikan informasi mengenai surat palsu yang beredar di media sosial serta imbauan yang sebaiknya diperhatikan masyarakat.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/08/17185581/hoaks-surat-edaran-pln-sediakan-peminjaman-genset