KOMPAS.com - Lagu campursari naik kelas. Fenomena Didi Kempot dengan lagu bahasa daerahnya semacam "Sewu Kutho" kembali mengangkat pamor daerah di kancah nasional.
Campursari yang biasanya menjadi santapan orang-orang tua, kini juga digandrungi para anak-anak muda, terutama 'Sobat Ambyar', nama komunitas penggemar penyanyi campursari Didi Kempot.
Selain Didi Kempot, ada sejumlah musisi yang sempat eksis dan menggeluti campursari. Siapa sajakah mereka?
1. Manthous
Meski pencetus musik campursari pertama kali adalah R.M Samsi yang tergabung dalam kelompok Campursari RRI Semarang, namun di era Manthous-lah orang mulai mengenal musik campursari.
Hal itu merujuk jurnal pengetahuan dari Universitas Semarang tentang Jejak Campursari (The History of Campursari) yang ditulis oleh Joko Wiyoso, 2007.
Lahir di Playen Gunungkidul pada 10 April 1950, pria yang mempunyai nama asli Sumanto Sugiantono ini mendirikan grup musik bernama Campursari Gunung Kidul (CSGK).
Dari grup tersebut, membuahkan sejumlah lagu yang mulai dikenal masyarakat, sebut saja "Gethuk" yang dinyanyikan oleh Nur Arifin serta "Kangen" yang dibawakan Evi Tamala.
Manthous meninggal dunia di Jakarta pada Maret 2012 silam dan dimakamkan di tempat kelahirannya Playen, Gunungkidul.
2. Cak Diqin
Cak Diqin mempunyai nama asli Muhammad Sodiqin, dan lahir di Banyuwangi pada 15 April 1964.
Sejumlah lagu populer yang dihasilkannya antara lain: Cinta Tak Terpisahkan, Sida Randha, Tali Kotang, Blebes, Slenco dan masih banyak lagi.
Bahkan Cak Diqin juga membuatkan lagu untuk Presiden Jokowi dengan judul "Jokowi dan Rokaye" pada tahun 2013. Waktu itu Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Jakarta.
3. Sonny Josz
Sonny Joz, pria kelahiran Probolinggo ini terkenal dengan lagunya yang berjudul "Sri Minggat".
Lagu ini menceritakan seorang lelaki yang ditinggal minggat kekasihnya. Lelaki itu sedih dan meratap, sementara tidak mengetahui keberadaannya.
Ia hanya bisa melampiaskan rindunya dengan menyanyi: Sri kapan kau kembali?
4. Didi Kempot
Siapa yang kini tidak mengetahui Didi Kempot. Pria kelahiran Solo, pada 31 Desember 1966 ini merupakan putra pelawak terkenal Ranto Edi Gudel atau yang lebih dikenal dengan Mbah Ranto.
Nama aslinya adalah Didi Prasetyo. Kini, ia mempunyai penggemar berat yang dikenal dengan "Sobat Ambyar". Bahkan ada sebutan sadboys dan sadgirls untuk penggemar laki-laki dan perempuan.
Ada sedikit perbedaan campursari yang dibawakan Didi Kempot dengan Manthous, salah satunya terletak pada penggunaan gamelan Jawa yang tidak digunakan dalam lagu-lagu Didi Kempot.
Lagu-lagu milik Didi Kempot yang cukup terkenal di antaranya yakni Sewu Kutho, Stasiun Balapan, Cidro dan masih banyak lagi.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/06/03400071/selain-didi-kempot-ini-3-penyanyi-campursari-yang-perlu-anda-ketahui