Salin Artikel

Antusiasme Terhadap Berita Sadis, Benarkah Bikin Orang Terinspirasi?

KOMPAS.com – Pemberitaan dengan konteks tertentu, salah satunya pemberitaan kriminal dengan muatan sadisme, selama ini dinilai dapat membawa pengaruh kepada orang lain untuk melakukan hal serupa.

Apalagi, jika pemberitaan itu dilakukan secara masif dan berkelanjutan, tentu masyarakat sebagai audiens akan lebih banyak terpapar dengan informasi sadistis.

Hal itu kemudian memperbesar peluang penyerapan informasi bermuatan sadis di otak mereka, sekaligus mempengaruhi pengambilan keputusan yang akan diwujudkan dalam bentuk tindakan.

Memang, hingga saat ini belum ada riset ilmiah yang membuktikan kebenaran keberadaan pemberitaan dapat pengaruhi seseorang untuk bertindak hal serupa.

Akan tetapi, Kriminolog dari Universitas Indonesia Vinita Susanti, tidak menutup kemungkinan tersebut bisa saja terjadi.

“Itu bisa saja. Contohnya masih ingat enggak, dulu mutilasi yang di (bus) Mayasari Bakti, itu saya pernah ngobrol sama pelakunya, memang dia terinspirasi dari si Rian (Jombang),” kata Anti, panggilan akrabnya, Jumat (2/8/2019).

Anti menyebut, orang akan sangat mungkin terinspirasi pemberitaan apabila dalam kondisi yang sedang tidak stabil atau dilanda masalah.

“Jadi memang bisa memotivasi orang untuk melakukan itu, kalau dia punya masalah, terus orang yang dalam kondisi kayak gitu, bukan enggak mungkin dia melakukan itu (meniru),” ungkap Anti.

“Masyarakat sudah capek, jenuh, ‘oh belajar dari itu saya bisa ngerjain seperti itu kalau terjadi’, itu bisa banget,” tambah dia.

Dalam penjelasannya, Anti menyebutkan contoh lain yang bisa menjadi bukti bahwa pemberitaan dapat memengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan yang sama.

“Ingat enggak yang perempuan-perempuan berkelahi itu, kan cepat banget ya. Nanti di tempat lain, orang-orang akan merasa hebat kalau sudah ngerjain,” ucap Anti.

Sebelumnya, Anti juga membahas mengenai fenomena antusiasme masyarakat terhadap berita bermuatan sadis. Ia menyebut ada banyak faktor yang membuat masyarakat justru tertarik pada berita sadisme.


Dalam kriminologi, ketertarikan ini dipandang sebagai reaksi sosial dari masyarakat atas fenomena kejahatan sadis yang terbilang jarang terjadi.

Sisi keunikan di sini bisa datang dari pihak korban, pelaku, atau jenis kejahatan yang dilakukan.

Lebih jauh, jika ditinjau dari latar belakangnya ketertarikan terhadap berita sadisme menurut Anti bisa berangkat dari faktor budaya.

Adapun faktor lain yang bisa membuat orang dekat dengan budaya kekerasan, menurut Anti adalah faktor kemiskinan.

Tidak dapat digeneralisir, akan tetapi kelas ekonomi lekat kaitannya dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah dan lingkungan yang cenderung keras.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/04/11192211/antusiasme-terhadap-berita-sadis-benarkah-bikin-orang-terinspirasi

Terkini Lainnya

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke