"Bagi kami (PDI-P), penyusunan kabinet harus dengan kontemplasi dan data profil calon-calon yang ada. Presiden juga punya opsi-opsi. Itulah yang harus dibahas sehingga tidak ada tekanan dalam menyusun hal itu (kabinet)," ujar Hasto saat ditemui dalam konferensi pers kongres kelima PDI-P di kantor DPP partai, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019).
Hasto menuturkan, peran partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) adalah memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Partai koalisi, kata dia, tidak bisa meniadakan hak presiden dalam menyusun kabinet.
"Peran partai yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Ya peran partai itu kan terkait strategi memobilisasi rakyat, peran parpol enggak bisa meniadakan hak presiden. Itu ditunjukkan oleh Ibu Megawati ketika menjadi presiden saat menyusun kabinet," paparnya kemudian.
Namun, Hasto menuturkan, PDI-P sebagai partai pengusung bisa memberi masukan kepada Jokowi terkait sosok yang dirasa pantas dan memiliki kemampuan strategis.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku sudah mengantongi sejumlah nama dalam pemilihan kabinet jilid II periode 2019-2024.
Jokowi mengatakan, masuknya sejumlah nama tersebut membuatnya lebih mudah untuk memilih.
"Soal kabinet, saat ini sudah mulai masuk nama-nama. Kami mengumpulkan pilihan. Jadi memilihnya lebih mudah karena banyak alternatif," katanya seusai makan siang di Rumah Makan Mbah Karto, Sukoharjo, Minggu (23/7/2019), dikutip dari Tribunnews.com.
Namun, saat ini dia belum memutuskan nama-nama yang akan masuk dalam kabinet jilid II itu.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/01/14465661/sekjen-pdi-p-tegaskan-tak-ada-tekanan-bagi-jokowi-untuk-susun-kabinet