Dahnil mengungkapkan, saat menerima tawaran sebagai jubir dan bergabung ke Partai Gerindra, Prabowo membolehkannya tetap mengajar di kampus.
"Karena saya orang kampus, dia bilang saya bisa tetap di kampus dan ambisi saya tentu bisa mengejar profesor," ujar Dahnil saat dihubungi, Senin (29/7/2019).
Menurut Dahnil, saat ini ia tercatat sebagai dosen Pascasarjana di Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta.
Selain itu Dahnil juga mengajar di Universitas Muhammadiyah, Tangerang, Banten.
Dahnil sendiri pernah menjadi Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Mantan Ketua PP Pemuda Muhammaadiyah itu juga melepaskan statusnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) ketika menerima tawaran menjadi koordinator juru bicara BPN.
Ia tercatat pernah menjadi dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.
"Lagipula tidak ada larangan kader parpol jadi dosen dan profesor," kata Dahnil.
Sebelumnya, Prabowo secara resmi menunjuk Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai juru bicara.
Hal itu disampaikan Prabowo melalui akun Twitter-nya @prabowo, Minggu (28/7/2019) malam.
"Selamat malam sahabat, selamat berakhir pekan. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa mulai ke depan saya dibantu Bung @Dahnilanzar sebagai juru bicara resmi Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum Partai @Gerindra," tulis Prabowo.
Dengan penunjukkan ini, pernyataan yang disampaikan oleh Dahnil ke publik mewakili pandangan dan pendapat Prabowo.
Calon presiden nomor urut 02 pada Pilpres 2019 itu pun mempersilakan publik menanyakan pandangan dan pernyatannya melalui Dahnil.
"Untuk itu, jika ada pertanyaan dan diskusi yang tidak sempat kita jalin melalui Twitter dan fanpage pribadi saya, sahabat juga dapat menanyakan pandangan dan pernyataan saya kepada Bung @dahnilanzar. Terima kasih atas perhatiannya," kata Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/29/14032421/dahnil-prabowo-bilang-saya-tetap-bisa-mengajar-dan-mengejar-gelar-profesor