"Sambil kita melakukan proses penyelidikan mengapa hal itu sampai terjadi," ujar Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019).
Sementara itu, polisi, Pertamina, dan masyarakat sekitar sedang mengupayakan agar tumpahan minyak tersebut tidak merambah lebih jauh.
"Saat ini kepolisian, Pertamina, dan masyarakat bekerja sama bagaimana untuk memblok dulu supaya tidak merambah kemana-mana," ungkapnya.
Ceceran minyak itu merupakan tumpahan minyak sumur YYA-1. Ceceran limbah minyak mentah itu ditempatkan di karung yang kemudian diangkut ke MB2 Pertamina di Desa Sedari, dan diangkut kembali ke PT Prasadha Pamunah Limbah (PPLi), Bogor, untuk dimusnahkan.
Berdasarkan hasil peninjauan, limbah minyak mentah mengotori sejumlah pantai di Karawang hingga Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
Beberapa pantai di Karawang yang terdampak di antaranya Pantai Tanjungpakis, Pantai Sedari, Pantai Pisangan, Samudera Baru, Pantai Pelangi.
Selain itu, terdapat tujuh desa di lima kecamatan yang terdampak tumpahan minyak tersebut, yakni Desa Pakis Kecamatan Pakisjaya, Desa Sedari Kecamatan Cibuaya, Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya, dan Desa Tampaksari Kecamatan Tirtajaya.
Selain itu, Desa Tambaksumur Kecamatan Tirtajaya, Desa Sungaibuntu Kecamatan Pedes, dan Desa Pusakajaya Utara Kecamatan Cilebar.
Tumpahan itu juga mengakibatkan ditutupnya sejumlah tempat wisata pantai dan menurunnya tangkapan nelayan.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/26/17342731/polri-ikut-dalami-penyebab-minyak-tumpah-di-karawang