Agung menilai, dinamika yang terjadi saat ini masih jauh dari kata perpecahan sebagaimana yang terjadi kala Agung bersaing dengan Aburizal Bakrie untuk merebut posisi ketua umum pada Munas Golkar 2014 lalu.
"Sekarang ini masih dalam taraf dinamika biasa, tidak sampai ada perpecahan ketika kami dulu, saya dengan pak Aburizal Bakrie. Ini tidak ada, hanya perbedaan saja, perbedaan pilihan," kata Agung di Kampus IPDN Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).
Agung mengatakan, dinamika yang terjadi sampai saat ini masih berada dalam koridor demokrasi karena ia belum menemukan adanya kader-kader yang dipecat karena berbeda pilihan.
"Bahwasanya berusaha sebanyak-banyaknya, ini wajar, siapa pun, setiap calon ketua umum, pasti punya pandangan seperti itu, dan hasilnya selama itu demokratis bisa musyawarah mufakat lalu aklamasi atau bisa voting," ujar Agung.
Ia pun berharap, tidak ada perpecahan di dalam tubuh Golkar selepas munas nanti. Menurut dia, Golkar mesti tetap solid demi mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf kelak.
"Partai Golkar konsisten mendukung terus selama lima tahun ke depan, dan untuk itu sebaiknya di internal partai sudah genah, tidak ada gonjang-ganjing lagi," kata Agung.
Seperti diketahui, sejumlah nama siap maju sebagai calon ketua umum dalam Munas Partai Golkar yang kemungkinan akan berlangsung pada Desember 2019 mendatang.
Namun, dua nama yang diprediksi akan bersaing ketat adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/23/16234471/agung-laksono-nilai-dinamika-munas-golkar-masih-biasa