Salin Artikel

Sutopo, Sang Informan Bencana Hingga Senja

Laki-laki kelahiran Boyolali 49 tahun lalu meninggal pada Minggu (7/7/2019) sekitar pukul 02.20 waktu setempat atau sekitar 01.20 WIB di salah satu rumah sakit di St Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China.

Duka yang tidak hanya cukup jadi berita, namun jadi kabar kehilangan yang sangat mendalam bagi para pencari berita, penikmat informasi akurat, birokrat aspiratif dan masyarakat luas.

Dus, gambaran kesedihan itu tak hanya dirasakan dalam dunia nyata, namun juga merambah luas hingga dunia maya. Tasbihnya ucapan duka bagi Sutopo sempat memuncaki tagar trending topic Twitter #ripsutopo.

Dedikasi Sutopo menggambarkan cinta akan pekerjaan sebagai profesi, serupa dengan hobi. Meski luka dan perih, dia tetap jadi air penawar dahaga.

Bukan sekadar menggugurkan kerja formalitas dan rutinitas, 8 tahun sebagai Kepala Pusdatin dan Humas BPNB terganjar dengan beragam torehan prestasi.

Sutopo tidak meminta atau mengejarnya, hanya tak kuasa untuk menolaknya. Buah manis atas dedikasi dan integritasnya dalam bidang kebencanaan.

Bencana: Sutopo is Key

Komunikasi adalah kunci manajemen bencana, mengingat secara teknis kejadian darurat merupakan tugas yang rumit (multi-faceted). Salah satu yang paling penting dan seringkali diabaikan yaitu respons bencana yang efisien.

Di dalamnya berlangsung proses pertukaran informasi yang efektif antara sumber informasi, manajer darurat dan mereka yang terkena dampak bencana atau peristiwa darurat.

Sutopo menjadi person in charge (PIC) yang tidak terpisahkan dalam seluruh rangkaian puzzle proses itu. Right man in the right place.

Saat terjadi bencana Sutopo menjadi orang yang paling dicari dalam lintasan pikiran publik. Melintas begitu saja, hadir tanpa diminta.

Atas dasar itu tentu saat beliau meninggal, banyak yang sangat terkejut meski sudah lama tahu jika Sutopo dirundung 'luka' yang tak kian sembuh. Tidak menyangka bahwa dia akan pergi begitu cepat.

Sutopo sangat informatif menjelaskan banyak info terkait bencana dengan presisi pesan yang akurat dan jelas. Bencana disampaikan dengan runut dan jelas, hingga pada akhirnya menjalar di ruang publik menjadi ketenangan dan kewaspadaan.

Bukan kepanikan dan ketakutan. Situasi ini otomatis menepis hoaks yang seringkali tumbuh subur saat krisis terjadi. Kemampuan menangkis kegelisahan publik dan menyampaikan informasi real time, tidak dapat dipungkiri kekuatan utama "Pak Topo".

Informasi yang mengalir saat bencana dapat berasal dari berbagai sumber seperti penduduk, relawan, siaran berita radio atau televisi, tim pencarian dan evaluasi khusus, dan lembaga manajemen darurat lainnya.

Arus informasi ini perlu ditinjau, diasimilasi, dievaluasi, dan diprioritaskan untuk membuat respons manajerial dan keputusan pemulihan yang tepat waktu dan efektif. Di titik ini Sutopo selama ini berhasil melakukan proses menyaring pesan dalam waktu yang singkat, dikemas dalam bahasa yang mudah dicerna.

Penyebaran informasi yang tepat waktu dan kredibel dapat meminimalkan potensi hilangnya nyawa dan cedera, membantu masyarakat memahami tingkat darurat, membantu petugas, mempercepat fase pemulihan dan meminimalkan dampak keseluruhan dari peristiwa bencana pada masyarakat.

Sutopo telah menjadikan beragam kanal informasi media sosial, utamanya Twitter miliknya tidak hanya bernilai informatif namun juga berfungsi edukasi dan interaktif bagi banyak elemen masyarakat.

Setiap pertanyaan media dijawab dengan lugas, mention dijawab jelas dan keraguan dibalas dengan penjelasan. Tentu untuk menjalankan peran dan fungsi yang berat tersebut dengan tekanan yang luar biasa Sutopo sangat paripurna.

Sutopo berhasil menyampaikan beragam pesan kunci (key messages) kebencanaan di Indonesia bukan hanya mengajak publik membangun kesadaran menerima sebagai takdir buruk, namun juga mempersiapkan usaha terbaik bertahan di situasi terburuk.

Dia seakan ingin bilang meski negeri ini rawan bencana, namun menyimpan jutaan potensi kebaikan. Everything under controlled.

Terakhir, Sutopo sadar betul bahwa akun media sosialnya punya daya ungkit yang kuat. Atas dasar itu dalam menyampaikan informasi kebencanaan Sutopo tidak jarang menggunakan pendekatan yang menghibur (entertainment).

Di antaranya sesekali dirinya posting video lucu atau peristiwa humanis seperti pertemuan dengan penyanyi idolanya, Raisa.

Selamat jalan Pak Topo

Sutopo telah menjalankan perannya dengan luar biasa, melampaui standar yang ada. Patut dirujuk dan ditiru bagi banyak praktisi komunikasi yang terjun dalam bidang kebencanaan, wabil khusus bagi para birokrat yang di tempatkan di front desk information.

Rendah hati membantu, data yang kuat dan komunikatif. Tentu tidak mudah menemukan sosok seperti Sutopo bagi BNPB, namun lembaga ini tetap harus berjalan dengan optimal.

Bukan hanya tanggap di hulu bencana, namun juga sigap di hilir informasi. "Selamat Jalan, Pak Topo".

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/15/12445591/sutopo-sang-informan-bencana-hingga-senja

Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke