Salin Artikel

Pertemuan Jokowi-Prabowo Langkah Awal Akhiri Seteru "Cebong" dan "Kampret"

"Akhirnya elite menangkap semangat ini dan menyudahi persoalan cebong kampret. Ini memang enggak sehat polarisasi seperti itu, dan menggiring pada domain yang enggak perlu," ujar Hamdi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (713/7/2019).

kata "cebong" dan "kampret", lanjut Hamdi, merujuk pada keterbelahan yang terjadi di masyarakat. Baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Pendukung Jokowi disebut "cebong", sementara pendukung Prabowo disebut "kampret".

Kini, Jokowi dan Prabowo sudah meneladani rekonsiliasi politik. Keinginan rekonsiliasi tersebut pun diharapkan menjalar ke masing-masing akar rumput pendukung.

Menurut Hamdi, masyarakat Indonesia cenderung mencontoh perilaku elite. Jika elite tenang, masyarakat juga tenang. Namun sebaliknya, jika elitenya saling serang, maka gesekan di akar rumput pun tidak terbendung.

"Jangan diperpanjang lagi konfliknya. Capek kita. Tidak usah lagi ada persoalan saat ini," ujar Hamdi.

Namun, kerja rekonsiliasi belum selesai. Setelah Prabowo dan Jokowi berangkulan, tugas elite di sekitarnya mesti bersama-sama mendinginkan suasana. Mereka harus mengajak masyarakat untuk merekatkan kembali silaturahim yang renggang selama Pemilu berlangsung.

Untuk jangka panjang, lanjut Hamdi, upaya mengakhiri perseteruan cebong dan kampret ini juga harus dilakukan melalui pendekatan program. Pemerintah harus bisa mewujudkan pemerataan keadilan, pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan.

Sementara itu, oposisi juga mesti terus melaksanakan fungsi kontrol, menyampaikan kritik yang membangun serta masukan jika ada kekurangan atas apa yang dilakukan pemerintah.

"Perlu keseriusan kuat dari para elite untuk meneruskan rekonsiliasi itu," kata Hamdi.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi dan Prabowo melakukan pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu. Begitu bertemu, keduanya bersalaman dan berpelukan dengan akrab. Dengan adanya pertemuan ini, baik Jokowi maupun Prabowo tak ingin lagi ada polarisasi kubu 01 dan 02, juga olok-olokan cebong dan kampret di akar rumput.

"Saya harapkan pendukung melakukan hal yang sama, karena kita sebangsa tanah air," kata Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

"Tidak ada lagi namanya cebong, tidak ada lagi namanya kampret. Yang ada adalah garuda pancasila," lanjut dia.

Hal senada juga disampaikan Prabowo. Ia meminta para pendukungnya untuk kembali merajut persatuan bangsa. Ia setuju untuk mengakhiri keterbelahan di masyarakat yang selama ini membuat politik semakin memanas.

"Sudahlah, enggak ada lagi cebong-cebong. Enggak ada lagi kampret-kampret. Semuanya sekarang merah putih," ujar Prabowo.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/13/15172951/pertemuan-jokowi-prabowo-langkah-awal-akhiri-seteru-cebong-dan-kampret

Terkini Lainnya

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke