Salin Artikel

Bocah 13 Tahun di Depok Meninggal Dunia Disebabkan Gizi Buruk

DEPOK, KOMPAS.com- Maulana (13), warga Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat meninggal dunia disebabkan gizi buruk yang dideritanya.

Bocah 13 tahun yang diketahui juga anak berkebutuhan khusus (ABK) itu hanya mempunyai berat 25 kilogram lantaran kekurangan gizi.

Salah satu tetangganya, Wirawan Yosh mengatakan, penyakit yang diderita tetangganya itu baru diketahui oleh warga setempat pada Sabtu (6/8/2019).

"Warga yang mengetahui kabar gizi buruk itu panik dan langsung membawa Maulana ke Rumah Sakit Bakti Yudha Depok," ujar Yosh kepada Kompas.com, Senin (8/7/2019).

Sejak kecil, Maulana diasuh oleh ibu angkatnya Sri. Ibu angkatnya diketahui sudah menjanda dan bekerja sebagai pengamen ondel-ondel di kawasan Depok.

Sementara, orangtua kandungnya adalah Dastinah dan Kaslan juga tinggal di kawasan Kampung Lio.

"Jadi Maulana sudah diadopsi sejak dari bayi oleh Sri untuk menemaninya lantaran Sri tak punya anak. Ini udah persetujuan dua belah pihak," ucap Wirawan.

Sri saat itu percaya dapat mengurus Maulana meski dirinya hanya bekerja sebagai pengamen ondel-ondel.

Namun, uang hasil dari ngamen ondel-ondel itu hanya cukup untuk makan sehari-hari, tidak untuk sekolah Maulana.

Wirawan mengatakan, selama dua tahun belakangan ini Sri baru mengetahui anaknya itu mengidap penyakit paru-paru dan infeksi pencernaan.

Maulana harus bolak-balik ke RSUD Pasar Minggu untuk jalani pengobatan.

"Tapi memang hanya pengobatan doang, tidak untuk dirawat. Padahal ibu Sri punya KIS (Kartu Indonesia Sehat) tapi dia takut harus ngeluarin uang kalau Maulana dirawat," ucapnya.

Wirawan mengatakan, delapan bulan belakangan ini Maulana tidak makan dan membuat penyakitnya semakin parah.

"Padahal ibunya bawa makanan gorengan tempe tahu buat makan. Tapi Maulana gakmau makan, mungkin karena penyakit pencernaannya ya," ucapnya.

Ia mengatakan, sepembicaraannya dengan Sri, ibu angkat Maulana. Maulana selama delapan bulan hanya minum air putih, tanpa makan.

"Jadi kata dokter pas diperiksa itu memang posisinya Maulana udah komplikasi," ujarnya.

Saat dibawa ke Rumah Sakit Bakti Yudha, lanjut Wirawan, Maulana sudah dalam kondisi kritis.

"Nafasnya udah tidak beraturan pas dibawa mbak, dokternya sempet bilang ini ikhlaskan aja. Cuma kami meminta untuk dokter tangani dulu umur kan tidak ada yang tahu," ucapnya.

Sayangnya, Maulana tak bisa diselamatkan dan meninggal dunia di RS Bakti Yudha.

"Keluarganya udah pasrah sih mbak, dari ibu kandung sampai ibu angkatnya Maulana semua udah ikhlas. Maulana pun sudah dimakamkan sore kemarin," ucapnya.

Ia berharap, kejadian yang menimpa Maulana ini dapat jadi pelajaran bagi keluarga dan pemerintah setempat.

Sebab hingga saat ini pemerintah Kota Depok belum ada yang memberikan bantuan bahkan mengecek kondisi Maulana dari awal sakit.

"Harapan saya sih pemerintahan kota Depok datang langsung lihat kondisi ekonomi almarhuma Maulana mbak, apalagi banyak juga di kawasan Kampung Lio kasusnya serupa (warga menengah ke bawah)," ujarnya.

"Iya berharap pemerintah setingkat RT dan RW bisa lebih memperhatikan warganya. Jangan sampai ada lagi maulana yang lain," tutupnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/08/12050581/bocah-13-tahun-di-depok-meninggal-dunia-disebabkan-gizi-buruk

Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke