Seisi ruang sidang tertawa saat Nasikin yang merupakan tenaga ahli Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR RI itu, memberikan analogi obat batuk untuk menjawab pertanyaan tim hukum pemohon, Iwan Satriawan.
Awalnya, Iwan menanyakan mengenai latar belakang munculnya istilah kecurangan bagian dari demokrasi dalam pelatihan saksi yang digelar TKN pada Februari 2019 lalu. Nasikin kemudian memberikan suatu perumpamaan.
"Filosofinya begini, anda mau batuk kering mau batuk ini, batuk itu, minumnya Konidin. Dalam pemilu ada kecurangan pasca hari H, atau pada saat pemilu. Perlu diantisipasi pakai aplikasi "Jamin". Maka akan tercipta pemilu yang terhindar dari kecurangan," kata Nasikin.
Iwan kemudian menanyakan, maksud pernyataan Nasikin tersebut. Lalu, Nasikin melanjutkan analogi yang ia jelaskan.
"Jangan dibalik, bahaya kalau dibalik. Anda minum Konidin, maka anda batuk," kata Nasikin.
Jawaban Nasikin itu langsung membuat seisi ruang sidang tertawa. Termasuk para kuasa hukum pemohon.
"Saksi ini memang lucu ya," kata Iwan.
Nasikin menjelaskan bahwa materi tentang kecurangan bagian dari demokrasi itu sengaja dibuat untuk memancing perhatian peserta pelatihan saksi untuk pemilu 17 April 2019.
Istilah itu bukan untuk mengajarkan kecurangan, tetapi memotivasi para peserta untuk mengantisipasi kecurangan yang selalu ada di setiap pemilu.
https://nasional.kompas.com/read/2019/06/21/13000261/analogi-saksi-soal-obat-batuk-yang-mengundang-tawa-di-gedung-mk