Salin Artikel

Setelah AHY dan Ibas, Giliran Jokowi Tiba di Kediaman Megawati

Presiden Jokowi datang bersama Ibu Negara Iriana dan putranya Kaesang Pangarep. Kendaraan yang membawa Jokowi masuk melalui pintu samping kediaman Megawati.

Jokowi tiba tak lama setelah putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono tiba di kediaman Megawati.

Ketiganya kemudian berada di tempat yang sama selama beberapa saat.

Namun, Agus Harimurti atau AHY dan Edhie atau Ibas lebih dulu meninggalkan kediaman Megawati.

AHY dan Ibas beserta istri masing-masing mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan kepada keluarga mereka selepas wafatnya Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Sementara, saat meninggalkan kediaman Megawati, Jokowi dan Iriana hanya melambaikan tangan kepada awak media.

Kediaman Megawati ramai dikunjungi sejumlah tamu mulai dari pejabat negara, politisi dan pengusaha.

Para tamu mulai berdatangan sejak pukul 09.30 WIB. Beberapa di antaranya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto. Kemudian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Kemudian, Jaksa Agung HM Prasetyo dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Beberapa menteri Kabinet Kerja juga tampak hadir di rumah Megawati.

Beberapa menteri yang hadir yakni Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Selain itu, hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Kemudian, Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/05/13185901/setelah-ahy-dan-ibas-giliran-jokowi-tiba-di-kediaman-megawati

Terkini Lainnya

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke